Langsung ke konten utama

Silaturahmi Duktur; SEMA-FU Berkesempatan Mengunjungi Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar


Senin, 10 Juli 2023 Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin berkesempatan untuk mengunjungi kediaman Syaikh Dr. Majdi Abdul Ghaffar selaku Ketua Penjamin Peningkatan Mutu Pendidikan Fakultas Ushuluddin. Dalam silaturahmi tersebut Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar berbagi kisah inspiratif yang dapat dijadikian inspirasi oleh seluruh mahasiswa fakultas Ushuluddin, dan akan terangkum dalam beberapa paragraf :


Perjalanan karir Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar semasa kecil hingga tingkat Doktoral.

     Semasa kecil, beliau disibukkan dengan belajar Alquran di kuttab, desa beliau yang terletak di daerah Kafr El-Zayat, Provinsi Gharbiyah. Kemudian, beliau memperkaya wawasan keilmuannya dengan mengenyam pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Al-Azhar yang terletak di daerah Tanta, hingga Ma’had Tsanawiyah Al-Azhar Tanta, di ma’had ini jugalah Syeikh Mahmud Halim Syaltut pernah menimba ilmu  begitupun dengan Syaikh Omar Hasyim. Pada tingkatan inilah Prof. Dr Majdi Abdul Ghaffar menyelesaikan program qiraat Alquran nya, dan ketika ujian akhir kelulusan tsanawiyah beliau mendapatkan peringkat ke-2 terbaik. 

 

   Setelah menamatkan tingkat tsanawiyah-nya beliau memperluas perjalanan keilmuan nya dengan melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar yang bertempat di Kairo mengambil fakultas Ushuluddin dan memilih jurusan Da’wah dan Tsaqafah Islamiyah, hingga akhirnya setelah selesai program S1 beliau kembali melanjutkan pendidikannya pada  program pascasarjana di Dirasat Ulya dan mengambil jurusan yang sama hingga akhirnya beliau kembali melanjutkan studinya pada program doktoral dirasat ulya dalam jurusan Da’wah dan Tsaqafah Islamiyah serta mendapatkan hasil yang memuaskan dalam sidang disertasi beliau.

 

Keberhasilan pendidikan yang beliau tempuh dapat mengantarkan beliau menjadi salah satu dosen di fakultas Ushuluddin Al-Azhar, Kairo dan mengampu mata kuliah Da’wah dan Tasaqofah Islamiyah hingga akhirnya beliau diamanahi sebagai kepala peningkatan mutu pendidikan fakultas Ushuluddin Al-Azhar sembari  beliau menjadi dosen di program pascasarjana Dirasat Ulya Universitas Al-Azhar, Kairo


Pandangan Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar Terkait Urgensi Dakwah Sebagai Pilar Penyebaran Agama Islam

Beliau menceritakan terkait hal pertama yang dilakukan Rasulullah setelah peristiwa Baiat Aqabah berlangsung, di sana Rasulullah mengutus Mush’ab bin Umair sebagai dai ke kota Madinah untuk menyebarkan ajaran agama Islam. Sehingga dari sinilah akhirnya agama Islam berkembang dengan pesat di Madinah, hingga menjadi pusat penyebaran agama setalah hijrahnya Rasulullah Saw. ke Madinah.

 

Kriteria Dai Sukses Menurut Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar

1. Mempelajari ilmu agama secara menyeluruh 

  Dalam silaturahmi kali ini beliau juga menekankan pentingnya bagi seorang dai untuk mempelajari ilmu secara menyeluruh sebagai dasar yang akan disampaikan kepada umat. Dalam hal ini seorang dai harus melewati tiga fase untuk bisa berhasil dalam menyebarkan dakwah yaitu:

• Fase pertama: Mempelajari semua ilmu pengetahuan 
• Fase kedua: Menyebarkan manhaj dakwah
• Fase ketiga: Menyebarkan dakwah Islam

Fase-fase ini merupakan sesuatu yang harus dilewati oleh setiap dai sehingga sukses dalam menyebarkan dakwahnya

2. Dapat menyesuaikan perkembangan zaman

  Selain mempelajari ilmu agama secara menyeluruhkemampuan harus dikuasai oleh seorang dai adalah dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan teknologi saat ini, sehingga penyebaran agama dan dakwah bisa diakses oleh semua kalangan. Dari sinilah nanti Islam yang progresif akan terbentuk dan bisa menyelaraskan nilai-nilai ajarannya dengan perkembangan zaman. 


Ukuran Keberhasilan Dakwah Menurut Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar

Duktur Majdi juga menyampaikan terkait ukuran keberhasilan dakwah, yang mana keberhasilan suatu dakwah bukan dilihat berdasarkan kuantitas yang didapatkan, namun berdasarkan kualitas penyampaian dakwah itu sendiri. Sehingga asas-asas utama yang harus dipenuhi dalam mencapai kesuksesan dakwah ialah:

• Ilmu sebelum dakwah
• Berbelas kasih selama dakwah
• Sabar setelah dakwah.

 

Beginilah cara para nabi dan rasul dalam menyampaikan dakwahnya, sebab tugas utama dari seorang dai ialah kewajiban untuk menyampaikan dakwahnya, adapun diterima atau tidaknya dakwah yang disampaikan bukan lagi menjadi tanggung jawab seorang dai


Dengan disampaikannya poin terakhir di atas, maka telah selesailah silaturahmi pada kali ini. Sebelum mengakhiri perjumpaan pada kesempatan tempo waktu, Duktur Majdi menyampaikan bahwa senat sebagai lembaga yang menjadi penyambung antara mahasiswa Indonesia dan kampus untuk bisa terus berinovasi dalam membangun kemampuan mahasiswa, sebagai wadah penyebaran informasi dan nilai-nilai utama Al-Azhar.

 

Notulis : Dzul Irsyadul Fikri Ihsan 

Editor: Intan Nur Faizah

Komentar

Nurfit mengatakan…
Masya Allah bermanfaat banget 😍😍

Postingan populer dari blog ini

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent

10 Prinsip Dasar Ulumul Quran

A. Ta’rif/Definisi Ulumul Quran      Ulumul Quran merupakan kumpulan masalah dan pembahasan yang berkaitan dengan Alquran.  B. Maudhu’/Objek pembahasan Ulumul Quran        Ulumul Quran adalah satu disiplin ilmu yang fokus membahas masalah-masalah Alquran. Mulai dari pembahasan Nuzulul Quran, penugmpulan ayat-ayat Alquran, urutan ayat, bayanul wujuh (penjelasan tentang peristiwa yang mengiringi turunnya suatu ayat Alquran), Asbabun Nuzul, penjelasan sesuatu yan asing dalam Alquran, dan Daf’us syubuhat (menjawab keraguan yang mempengaruhi  keeksistensian Alquran), Dsb. C.  Tsamroh/Manfaat mempelajari Ulumul Quran Dalam kitab Ta’limul Muta’allim syekh Az-zarnuji mengungkapkan; bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil tersendiri. Adapun hasil dari mempelajari Ulumul Quran adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peristiwa yang mempengaruhi Al quran dari masa baginda nabi Muhammad SAW. hingga sekarang.  2. Megetahui keraguan-keraguan yang datang dari beberapa arah, ser

10 Prisnsip Dasar Ilmu Nahwu

A.      Takrif: Definisi ilmu Nahwu Dalam pembahasan ini, definisi ilmu Nahwu bisa diketahui dari dua hal: 1.       Secara Etimologi (Bahasa). Lafaz An-nahwu setidaknya memiliki 14 padanan kata. Tapi hanya ada 6 makna yang masyhur di kalangan para pelajar; yakni Al-qoshdu (niat), Al-mitslu (contoh), Al-jihatu (arah tujuan perjalanan), Al-miqdaru (nilai suatu timbangan), Al-qismu (pembagian suatu jumlah bilangan), Al-ba’dhu (sebagaian dari jumlah keseluruhan). النحو Terjemahan Padanan kata Niat النية Contoh المثل Arah الجهة Nilai, Kadar المقدار Bagian القسم Sebagian البعض 2.       Secara Terminologi (istilah). Dalam hal ini Ilmu Nahwu memiliki 3 pengertian:  a) Ilmu Nahwu adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi yang terletak di akhir suatu kalimat, baik kalimat itu berstatus mu’rob maupun mabni, dan ini adalah