Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Sari Kuliah

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

Faktor Kemunculan Sekularisme

Oleh: Muhammad Zainuddin Ruslan Gerakan sekularisme merupakan sebuah arus revolusi di Eropa yang dilatar-belakangi faktor kuat, karena mampu melumpuhkan kekuatan gereja yang pada masa pertengahan berada pada puncak adikuasa. Faktor itu lebih tepat dikatakan terpantik oleh gejala kemanusiaan (Zh ā hirah Ins ā niyyah) , bukan gejala keilmuan (Zh ā hirah 'Ilmiyyah) . Sebab, fenomena kemanusiaan lebih kompleks mengikuti dinamika dan problema yang dilalui oleh manusia, serta mengumpulkan faktor holistis yang saling mempengaruhi gesekannya menjadi sebuah power yang tidak terbendung. Secara garis besar, gejala kemanusiaan ini dapat diklasifikasikan pada dua faktor: 1.     Faktor Internal (Al-' Ā mil Al-D ā khiliy/Al-Mub ā syir) : Rezim Gereja Rezim gereja yang otoriter menguasai Eropa kala itu telah merampas hak-hak asasi manusia secara zalim, baik pada aspek politik, sosial, keilmuan dan ekonomi. a.       Hak politik: -           Gereja tidak memberikan kewenangan k

Siapakah Sinimmar yang disebut dalam Kitab Balaghah?

Apa sih bahasa Arabnya "Air susu dibalas dengan air tuba?" . Secara literlek mungkin anda bisa menerjemahkannya menjadi: "Mā'u al-laban majziyyun bi mā'i al-masmūm". Tweng-tweng… Sayangnya orang Arab pasti mengernyitkan dahi jika ta'bir macam ini anda perdengarkan pada mereka. Sebab, pribahasa umumnya berbeda dari satu daerah ke daerah lain berdasarkan kisah atau dongeng yang populer di daerah tersebut. Misalnya pengkonotasian Malin Kundang untuk seorang anak durhaka, tidak mungkin diterapkan juga pada kultur Arab. Dalam bahasa Arab, ungkapan yang terlahir dari sebuah legenda biasanya disebut Qishshatu al-Matsal . Ungkapan matsal pada umumnya tercipta dari kisah-kisah yang pernah nyata terjadi di tengah masyarakat Arab dan mengandung hikmah. Maka, apabila kejadian serupa kembali terjadi, diumpamakanlah dengan matsal yang sudah masyhur di telinga mereka. Contoh-contoh matsal ini banyak didapatkan dari buku-buku khusus. Misalnya matsal:

Tepatkah Transliterasi Sekularisme menjadi al-'Ilmāniyah?

Salah satu mata kuliah baru bagi mahasiswa tingkat 2 di termin kedua ini adalah At-Tayy ā r ā t Al-Fikriyyah. Dengan mempelajarinya, diharapkan seorang al-Azhari mampu membendung berbagai arus pemikiran yang bertentangan dengan prinsip Islam yang murni.   Pengertian At-Tayy ā r ā t Kata at-Tayy ā rat merupakan jamak daripada kata At-Tayy ā r yang dapat didefinisikan: نظام وضعه صاحبه ليحل المشكلات الاجتماعية التي تعرضها الناس "Sebuah sistem yang dibuat oleh pemrakarsanya berisi seperangkat aturan untuk menawarkan solusi atas problematika sosial yang dihadapi masyarakat." Di antara arus pemikiran yang sempat berkembang pesat di Barat maupun di Timur adalah paham Sekularisme, yang dalam literatur bahasa Arab disebut dengan terma al-'Ilm ā niyyah oleh para agennya. Sebab Kemunculan Sekularisme Pada masa pertengahan (al-'Ushur al-Wusth ā ) , Eropa diyakini terlanda masa kegelapan. Pasalnya, otoritas gereja telah merampas kebebasan