Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Weekly Profile

Weekly Profile ke-15 Syekh Muhammad Ibrahim Abdul Ba'ist al-Husaini al-Kattani

Weekly Profile ke-15 Syekh Muhammad Ibrahim Abdul Ba'ist al-Husaini al-Kattani ------------------------------------------------------- Ayahanda Sayyid Muhammad Al-Kattani merupakan Ulama besar di Alexandria. Nasabnya bersambung sampai Nabi SAW melalui jalur Imam Husein RA Sayyid Syabab Ahlil Jannnah. Ibunya wanita yang rajin ibadah, pendiam, giat membaca Al-Qur’an dan melantunkan shalawat, sering menangis karena takut kepada Allah, sangat setia kepada suami, ketaatannya bak seorang murid kepada guru, tidak pernah mengeraskan suara dan tidak pernah meminta macam-macam kepada suami. Dalam penantian kelahiran puteranya, wanita shalehah itu membeli kitab Shahih Bukhori untuk diwakafkan kepada para pelajar Hadis. Sedekah itu mengatas-namakan Muhammad, nama yang akan disematkan untuk puteranya. Sayyid Muhammad Al-Kattani lahir pada Hari Senin, 27 Rajab 1365 H/1 Juli 1946 M, di Alexandria. Tumbuh di bawah asuhan istimewa orang tuanya. Tidak senang bermain seperti anak-

Weekly Profile ke-11 Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad al-Thayyib

Weekly Profile ke-11 Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ahmad al-Thayyib (Grand Syekh Al-Azhar Al-Syarif) ------------------------------------------------------- Masa kecilnya beliau habiskan di kampungnya. Kemudian beliau belajar di madrasah al-Azhar, beliau menghafalkan al-Quran dan mempelajari dasar-dasar ilmu dengan metode al-Azhar. Setelah menyelesaikan sekolah menengah di madrasah al-Azhar, beliau masuk ke Universitas al-Azhar fakultas Ushuluddin jurusan Akidah dan Filsafat hingga lulus pada tahun 1969. Beliau pun meneruskan pendidikannya di jurusan yang sama di Universitas al-Azhar hingga mendapatkan gelar Doktor pada tahun 1997. Syekh yang Zuhud Syekh Ahmad Thayyib adalah seorang ulama yang sangat zuhud dan mengaplikasikan norma-norma agama melalui ilmu syariat dan tasawwuf. Beliau menjadi salah satu pimpinan tarekat tasawwuf di tanah kelahirannya di daerah Luxor setelah ayahanda beliau wafat. Sisi kehidupannya yang sufi ini terbukti dengan beliau menyewa sebuah

Weekly Profile ke-10 Weekly Profile ke-10 Prof. Dr. Muhahammad Abdul Fadhl Muhammad Abdul Aziz Al-Qushi

Weekly Profile ke-10 Prof. Dr. Muhahammad Abdul Fadhl Muhammad Abdul Aziz Al-Qushi ------------------------------------------------------- Ilmu kalam dewasa ini menjadi salah satu sasaran empuk para kaum ekstremis maupun liberalis. Hal ini terjadi karena kajian yang ada pada ilmu kalam menjadi titik sentral akidah agama Islam. Maka, ketika titik sentralnya mampu dikuasai hal yang lain pun akan mengikuti dengan sendirinya.  Dari sini rasanya sangat penting medalami ilmu kalam. Baik untuk menguatkan akidah yang ada atau pun meresistansi segala tuduhan-tuduhan yang terus dilontarkan baik dari sisi kanan maupun kiri. Weekly Profile kali ini mengenalkan salah seorang pemikir Islam yang getol melakukan resistansi terhadap serangan-serangan yang digencarkan. Beliau adalah Syeikh Muhammad Abdul Fadhil al-Qushi. Suaranya sering kita dengar, baik di media-media maupun di seminar-seminar. Fakultas Ushuluddin Al-Azhar sendiri pun sering mengundang beliau untuk mengisi kuliah um

Weekly Profile ke-9 Prof. Mahmud Hamdi Zaqzuq

Biografi Prof. Mahmud Hamdi Zaqzuq *   Burung-burung berkicau, pepohonan menari, dedaunan melambai. Begitulah suasana bahagia di tengah terik siang hari itu tanggal 27 Desember 1933 M di Kampung Dhahrea, Distrik Syarbin, Provinsi Daqahlea menyambut kelahiran bayi mungil bernama Mahmud Hamdi Zaqzuq. Tiada yang menyangka, bocah kecil itu akan terkenal namanya dari belahan Barat hingga Timur bumi. Pasalnya dia hanyalah anak yatim miskin. Ayahnya meninggal saat dia baru berusia tujuh tahun. Posisi pengasuh diambil alih oleh kakak kandungnya, Mutawalli Zaqzuq. Kejeniusan Mahmud mulai nampak sejak belia dengan menghafal Al-Qur’an dan menjuari lomba tingkat nasional. Mahmud mulai mengenyam pendidikan di Pesantren Al-Azhar Dimyath pada tahun ajaran 1946/1947 M. Selama menjadi siswa, ia sangat peka dan kritis dengan realita yang terjadi di sekitarnya, semua curahan hatinya tentang pengamatan permasalahan ia tumpah-ruahkan pada catatan harian. Kondisi negara kala itu memang ten