Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

Gejolak Deklarasi Klaim Ahlussunnah

Gejolak Deklarasi Klaim Ahlussunnah  oleh Saiful Rizal Assalami Bermadzhab dalam akidah bukan suatu yang tabu untuk dibicarakan, di sisi terdapat akidah-akidah yang tidak sesuai dengan keyakinan Nabi dan para sahabat pada empat belas abad yang lalu. Oleh karena itu, Imam Al-Asy’ari dan ImamAl-Maturidi menghidupkan dan mendeklarasikan kembali keyakinan tersebut. Dengan demikian, keduanya tidak datang dengan membawa ajaran atau paham yang baru. Sekali lagi, keduanya hanya menetapkan dan menguatkan segala permasalahan-permasalahan akidah yang telah menjadi keyakinan ulama salaf sebelumnya dan para sahabat nabi (Thayyib, 2021). Pendekralarasian firqah mazhab dalam akidah tersebut tidak lepas dari gejolak-gejolak yang ada pada masa-masa sebelumnya. Sejarah mencatat bahwa dikalangan umat Muslim sejak abad permulaan hijriah terutama pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib hingga sekarang ini terdapat banyak golongan dalam masalah akidah. Hal itu adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri.

Abu Hasan al-Asyari; Penopang Akidah Umat Islam

Abu Hasan al-Asyari: Penopang Akidah Umat Islam oleh M. Riyan Haidar Aly Dalam menerima pengetahuan, manusia memiliki beberapa sumber pengetahuan yang membuat manusia dari tidak tahu menjadi tahu yang dinamakan dengan mash ā dir marifah . Di antaranya: akal, pengalaman indrawi, khabar sahih , dan ilham. Dari keempat sumber ini, manusia memiliki kecenderungannya masing-masing. Di antara mereka lebih suka menggunakan logika dalam mencari pengetahuan, ada juga yang lebih suka menggunakan pengalaman empiris atau berdasarkan pengamatan indrawi, dll. Begitu pun dalam menerima ilmu keagaamaan, khususnya ilmu akidah  atau teologi . Manusia menerima ilmu tidak jauh dari keempat sumber yang telah disebutkan    di atas. Karena adanya kecenderungan dalam menerima sumber pengetahuan ini, para ulama merasa perlu mengajarkan ilmu akidah berdasarkan keempat sumber ini   demi memenuhi kebutuhan umat Islam. Hal ini menjadi penyebab mengapa para

Superioritas Absolut terhadap Pemahaman Islam: Problematika Perbedaan Pendapat Umat Beragama Islam Menurut Kitab Al Munqidz min Al-Dholal

Superioritas Absolut terhadap Pemahaman Islam: Problematika Perbedaan Pendapat Umat Beragama Islam Menurut Kitab Al Munqidz Min A l- Dholal oleh Intan Nur Faizah Agama Islam merupakan agama yang sempurna serta memiliki syarat dan ketentuan yang mengikat untuk seluruh umatnya. Segala sesuatu yang ada di kehidupan ini sudah diatur kaidahnya oleh agama Islam. Mulai dari perilaku yang sangat dasar seperti etika ketika makan, bersin, hingga perilaku yang sangat kompleks. Semua syarat dan ketentuan tersebut tidak lain dan tidak bukan untuk menunjukkan serta menuntun umatnya agar senantiasa berada pada jalan  yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.  Nabi Muhammad SAW diutus ke atas muka bumi ini dan dihadiahkan kepada seluruh umat manusia atas rahmat Allah SWT sebagai pembawa kabar kembira dan petunjuk kepada kebaikan, serta sebagai penyempurna akhlak seluruh umat manusia. Segala sesuatu yang erat kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW pastilah baik hakikatnya. Pengutusan Nabi Muhammad
Problematika Masisir; Bolehkah Interaksi antara Masisir dan Masisirwati? oleh Allah telah menciptakan manusia dengan keberagaman dalam bahasa, suku, dan warna kulit. Selain itu, Ia juga telah membagi gender manusia menjadi dua; laki-laki dan perempuan, sebagaimana firman-Nya: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ} [النساء : 1] “Wahai umat manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu dan menciptakan darinya pasangannya dan melahirkan dari keduanya laki-laki dan perempuan yang banyak.” [An-Nisa ayat 1]. Namun, bersamaan adanya kedua gender sebagai wujud kebijaksanaan dari Tuhan, agama telah memberi aturan-aturan yang berkaitan tentang hubungan keduanya demi tercapainya keadilan dan ketenteraman. Di antara aturan tersebut ialah yang berkenaan dengan hubungan intim di luar nikah atau yang lebih dikenal dengan zina. Keharaman dari perbua

Problematika Masisir; Masalah Keseharian Masisir

Masalah Keseharian Masisir Oleh : Tazkiya Al Kayyisa, Tingkat 1 Ushuluddin Apa itu problematika? Menurut Suharso, dkk. (2009) problematika adalah suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang membutuhkan penyelesaian atau pemecahan. Masalah diartikan sebagai suatu hal yang menghalangi tercapainya tujuan. Apa perbedaan problem dan problematika? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, problem sendiri diartikan sebagai persoalan atau masalah. Sedangkan problematika merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukan suatu permasalahan yang harus dipecahkan.Sebelum kita menjabarkan problematika interaksi masisir saat ini, ada baiknya mengetahui makna dari interaksi. Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada cause dan effect . Dalam KBBI, kata interaksi berarti saling mempengaruhi, saling