Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dakwah

Alumni Al-Azhar; Sebuah Upaya Menyatukan Kelompok Islam Liberal dan Islam Radikal Di Indonesia

  Oleh: Syahril Ikhwan (Mahasiswa Al-Azhar Fakultas Ushuluddin)   Sampai saat kini, Masyarakat Indonesia khususnya kaum muslim masih saja sering berselisih dan bertengkar membela kelompok masing-masing yang merasa paling benar, sehingga hal demikian membuat masyarakat Islam di Indonesia sulit menemukan satu titik kesatuan. Asumsi terhadap permasalahan ini memang berdasarkan fakta dan realita yang terjadi di dalam tubuh masyarakat Islam di Indonesia saat ini. Betapa tidak? realitas historis dan sosiologis menunjukkan bahwa umat Islam Indonesia  terdiri dari beragam paham, beragam praktik keagamaan bahkan cenderung tidak mengikuti salah satu mazhab. Keragaman ini semakin berwarna ketika Islam dibawa masuk  ke ranah kehidupan masyarakat yang lebih luas: politik, ekonomi, dan sosial budaya. [1] Dengan demikian wajar adanya asumsi demikian terhadap masyarakat Islam di Indonesia sejak dulu hingga sekarang ini. Oleh karena itu, dalam rangka melihat realitas masyarakat muslim di Indones

Nadwah Azhariyah dan Takrim Mutafawwiqin 2023

Kairo - Nadwah Azhariyah dan Takrim Mutafawwiqin berhasil dilaksanakan  pada Sabtu (14/10)  dengan baik di Masjid Al-Azhar tepatnya di Riwaq Al-Abbasyi. Dihadiri oleh ulama Al-Azhar di antaranya adalah Dr. Khalid Sa’id Al Basyuni, Dr. Jamil Ibrohim Tu’ailib, dan Dr. Ahmad Ali Hammam hafidzahumullah . " تحدي المتخرج بعد انتهاء الدراسة" Sebagai tema Nadwah Azhariyah tahun ini yang memiliki makna yaitu: Tantangan Mahasiswa Al-Azhar setelah kelulusan. Kata-kata tersebut memiliki makna bahwa setelah kita lulus nanti bukan berarti kita sudah terbebas dari kata “menuntut ilmu”. Namun, itulah awal tantangan kita sebagai Mahasiswa Al-Azhar. Kegiatan ini bermoto “Berjiwa Azhary dan Berprestasi” menjadi do’a bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, agar kita sebagai Mahasiswa yang tidak hanya menjadi manusia berprestasi namun juga mampu bermanfaat bagi bangsa dan agama .  D ipandu oleh Affan Zaini acara dimulai t epat pada pukul 10.30 WLK . D ibuka dengan pemba

Webinar Ushul College Week: Visi Besar Fakultas Ushuluddin yang Terlupakan

Visi Besar Fakultas Ushuluddin yang Terlupakan     Pemateri: Ust. Muhammad Nuruddin, Lc., Dipl. -  Notulis: Intan Nur Faizah Berbicara tentang keilmuan, berbicara juga tentang dakwah. Mengapa Fakultas Ushuluddin menjadi jalan untuk mendakwahkan I slam ? Pertanyaan itu perlu kita ketahui selaku mahasiswa yang sudah mengambil sikap untuk memutuskan menjelajahi samudra ilmu di bangku universitas jurusan Ushuluddin. Ushuluddin sendiri berasal dari dua kata; ushul yang berarti asal, dan al-diin yang berarti agama. Untuk menjawab pertanyaan di atas adalah karena Ushuluddin sendiri merupakan sebuah fakultas yang di dalamnya mempelajari pokok-pokok agama Islam serta cara untuk memberikan alasan dan dalil rasional yang dapat diterima oleh masyarakat luas, serta menjadi alasan yang kuat untuk menjadi seseorang yang kuat dalam beragama dan menyebarkan agama itu sendiri. Mengapa begitu? karena seseorang dikatakan baik dalam hal beragama adalah ketika ia telah memahami dasar - dasar agamanya den

Kupas Tuntas Tersis Berpredikat Mumtaz Ustadz Fauzan Anshory, Lc., M.A.

Kairo - Satu lagi mahasiswa Fakultas Ushuluddin Kairo, Ustadz Fauzan Anshory Ghozali, Lc., M.A., mencapai predikat mumtaz pada sidang tesisnya yang berlangsung di auditorium Imam Adz-Dzahabi, Fakultas Ushuluddin Banin, Universitas Al-Azhar, El Darb El Ahmar, Kairo pada Ahad (20/10). Sidang terbuka yang berlangsung selama tiga jam itu diampu oleh Prof. Dr. Musthafa Hasan Hasan Abu Al-Khoir; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Kairo dan Kepala Departemen Hadis dua periode sebelumnya sebagai Pembimbing Utama, Dr. Mahmud As-Sayyid Asy-Syaikh; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Kairo sebagai Pembimbing Pendamping, Prof. Dr. Hisyam Ibrahim Faraj; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Kairo dan Kepala Departemen Hadis periode sebelumnya sebagai Pendebat Internal dan Prof. Dr. Mamduh Muhammad Ahmad; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Zaqaziq sebagai Pendebat Eksternal. Pemuda Minang itu mengaku bahwa ia tak terlalu rajin dalam menggarap