Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dakwah

Masisir Dalam Dekapan Persoalan Dan Ancaman Degradasi Moral Hingga Intelektual

Dalam beberapa tahun terakhir, pembludakan keberangkatan mahasiswa-mahasiswi Indonesia ke al-Azhar mendapatkan beragam respon kurang baik dari sebagian besar pihak. Bahkan sejak viralnya podcast M. Nuruddin di Kanal Youtube Kumparan kemarin semakin menggiring opini publik Masisir bahwa akar masalah yang menjadi sebab degradasi moral dan intelektual Masisir sekarang ini adalah berlimpahnya kedatangan mahasiswa setiap tahunnya. Dengan singkatnya, seolah publik mengambil kesimpulan akhir jikalau hal ini bisa dihentikan, dengan sendirinya problematika Masisir tersebut bisa diatasi. Namun berbeda dengan kebijakan al-Azhar yang sekilas tampak melalui petinggi-petingginya, seperti halnya yang dilakukan Dukturah Nahlah al-Saidi selaku Kepala Markaz Tatwir, yang kian hari semakin sering melakukan safar ke Indonesia untuk menarik minat masyarakat Indonesia untuk belajar di al-Azhar baik sebagai mahasiswa ataupun sebagai pelajar Mahad. Tentu hal demikian tidak ada salahnya, mengingat misi al-A...

Alumni Al-Azhar; Sebuah Upaya Menyatukan Kelompok Islam Liberal dan Islam Radikal Di Indonesia

  Oleh: Syahril Ikhwan (Mahasiswa Al-Azhar Fakultas Ushuluddin)   Sampai saat kini, Masyarakat Indonesia khususnya kaum muslim masih saja sering berselisih dan bertengkar membela kelompok masing-masing yang merasa paling benar, sehingga hal demikian membuat masyarakat Islam di Indonesia sulit menemukan satu titik kesatuan. Asumsi terhadap permasalahan ini memang berdasarkan fakta dan realita yang terjadi di dalam tubuh masyarakat Islam di Indonesia saat ini. Betapa tidak? realitas historis dan sosiologis menunjukkan bahwa umat Islam Indonesia  terdiri dari beragam paham, beragam praktik keagamaan bahkan cenderung tidak mengikuti salah satu mazhab. Keragaman ini semakin berwarna ketika Islam dibawa masuk  ke ranah kehidupan masyarakat yang lebih luas: politik, ekonomi, dan sosial budaya. [1] Dengan demikian wajar adanya asumsi demikian terhadap masyarakat Islam di Indonesia sejak dulu hingga sekarang ini. Oleh karena itu, dalam rangka melihat realitas masyaraka...

Nadwah Azhariyah dan Takrim Mutafawwiqin 2023

Kairo - Nadwah Azhariyah dan Takrim Mutafawwiqin berhasil dilaksanakan  pada Sabtu (14/10)  dengan baik di Masjid Al-Azhar tepatnya di Riwaq Al-Abbasyi. Dihadiri oleh ulama Al-Azhar di antaranya adalah Dr. Khalid Sa’id Al Basyuni, Dr. Jamil Ibrohim Tu’ailib, dan Dr. Ahmad Ali Hammam hafidzahumullah . " تحدي المتخرج بعد انتهاء الدراسة" Sebagai tema Nadwah Azhariyah tahun ini yang memiliki makna yaitu: Tantangan Mahasiswa Al-Azhar setelah kelulusan. Kata-kata tersebut memiliki makna bahwa setelah kita lulus nanti bukan berarti kita sudah terbebas dari kata “menuntut ilmu”. Namun, itulah awal tantangan kita sebagai Mahasiswa Al-Azhar. Kegiatan ini bermoto “Berjiwa Azhary dan Berprestasi” menjadi do’a bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, agar kita sebagai Mahasiswa yang tidak hanya menjadi manusia berprestasi namun juga mampu bermanfaat bagi bangsa dan agama .  D ipandu oleh Affan Zaini acara dimulai t epat pada pukul 10.30 WLK . D ibuka dengan p...

Webinar Ushul College Week: Visi Besar Fakultas Ushuluddin yang Terlupakan

Visi Besar Fakultas Ushuluddin yang Terlupakan     Pemateri: Ust. Muhammad Nuruddin, Lc., Dipl. -  Notulis: Intan Nur Faizah Berbicara tentang keilmuan, berbicara juga tentang dakwah. Mengapa Fakultas Ushuluddin menjadi jalan untuk mendakwahkan I slam ? Pertanyaan itu perlu kita ketahui selaku mahasiswa yang sudah mengambil sikap untuk memutuskan menjelajahi samudra ilmu di bangku universitas jurusan Ushuluddin. Ushuluddin sendiri berasal dari dua kata; ushul yang berarti asal, dan al-diin yang berarti agama. Untuk menjawab pertanyaan di atas adalah karena Ushuluddin sendiri merupakan sebuah fakultas yang di dalamnya mempelajari pokok-pokok agama Islam serta cara untuk memberikan alasan dan dalil rasional yang dapat diterima oleh masyarakat luas, serta menjadi alasan yang kuat untuk menjadi seseorang yang kuat dalam beragama dan menyebarkan agama itu sendiri. Mengapa begitu? karena seseorang dikatakan baik dalam hal beragama adalah ketika ia telah memahami dasar -...