Langsung ke konten utama

Postingan

Sukses Besar! Nadwah I’dadiyah dan Grand Try Out Fakultas Ushuluddin Dihadiri Tokoh Penting Fakultas

               Kairo, 5 Desember 2024 – Auditorium Imam Abdul Halim Mahmud Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar menjadi saksi dari kesuksesan besar acara Nadwah I’dadiyah dan Grand Try Out Fakultas Ushuluddin yang diselenggarakan oleh SEMA-FU. Acara ini dihadiri oleh jajaran masyaikh terkemuka Fakultas Ushuluddin, serta menarik antusiasme lebih dari 300 peserta Nadwah  dan 215 peserta Grand Try Out . Momen ini menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, SEMA-FU kembali menjalin kerja sama dengan pihak kampus untuk menyelenggarakan kegiatan di lingkungan Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar. Hadir pula sejumlah tokoh penting dalam jajaran Masyaikh Ushuluddin, di antaranya Dekan Fakultas Ushuluddin, Prof. Dr. Mahmud Muhammad Husain; Kepala Jurusan Dakwah dan Kebudayaan Islam Dirasat ‘Ulya, Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar Habib; Wakil Dekan Dirasat ‘Ulya, Prof. Dr. Misbah Mansur; serta dosen-dosen seni...
Postingan terbaru

Pelantikan Dewan Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Kabinet Raudhah Periode 2024/2025, Abdul Muta’ali: Penguasaan Soft Skill Didapat Dari Organisasi.

Foto Kabinet Raudhah pada Pelantikan Dewan Pengurus (10/9/2024) SEMA-FU, Kairo-  Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (Sema-FU) melaksanakan Pelantikan Dewan Pengurus baru dan pembentukan Kabinet di aula Kekeluargaan Mahasiswa Nusa Tenggara dan Bali (KM-NTB) pada hari Selasa, 10 September 2024. Acara ini dihadiri oleh beberapa tamu penting seperti Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, wakil Presiden PPMI Mesir, Ketua Wihdah, BPO, dan MPO SEMA-FU. Acara ini dimulai dengan pembukaan dan dilanjut dengan sambutan Ketua SEMA-FU dan para tamu undangan.  Yang menarik dari sambutan Dr. Muta'ali adalah tentang pentingnya pengembangan softskill di kalangan mahasiswa “Orang-Orang hebat kebanyakan lahir dari Soft Skill, salah satu upaya untuk mengasah Soft Skill dimulai dari berorganisasi”. Ucap Abdul Muta’ali dalam sambutannya. Ia juga menyinggung tentang pembludakan jumlah mahasiswa yang berada di Mesir. "Dalam hal mahasiswa indonesia di luar negri, Saat ini  ...

DINAMIKA MAHASISWA INDONESIA DI MESIR; KOMBINASI MENARIK ANTARA TANTANGAN DAN POTENSI DALAM MEMBANGUN BUDAYA INTELEKTUAL DI ZAMAN MODERN

Dasawarsa terakhir ini, angka pertumbuhan mahasiswa Indonesia di Mesir (yang selanjutnya akan disingkat Masisir) mengalami pertumbuhan kuantitas yang sangat signifikan. Hal tersebut sebagaimana yang dikemukakan oleh K. H Ma’ruf Amin ketika menyambut kunjungan kehormatan Wakil Grand Syekh (Imam Besar) Al-Azhar Kairo, Mesir, Mohammed Abdel Rahman Ad Duweiny pada hari Jumat, 21 Juni 2024. Beliau mengungkapkan “Saat ini jumlah pelajar Indonesia di Al-Azhar telah mencapai 15 Ribu orang. Tingginya angka tersebut menjadi indikator dari tingginya minat mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan study di instansi tersebut”. [1] Selain karena Universitas Al-Azhar merupakan qiblat al-Ilmi (Kiblatnya Ilmu) umat Islam, keberhasilan para alumni dalam menanamkan nilai-nilai Azhari di tanah air, dan banyaknya kuota yang mencapai kurang lebih 800 mahasiswa per tahun  menjadi faktor utama dari meningkatnya angka pertumbuhan Masisir. [2] Laksana dua sisi mata uang yang saling berdampingan, tingginya ...

Masisir Dalam Dekapan Persoalan Dan Ancaman Degradasi Moral Hingga Intelektual

Dalam beberapa tahun terakhir, pembludakan keberangkatan mahasiswa-mahasiswi Indonesia ke al-Azhar mendapatkan beragam respon kurang baik dari sebagian besar pihak. Bahkan sejak viralnya podcast M. Nuruddin di Kanal Youtube Kumparan kemarin semakin menggiring opini publik Masisir bahwa akar masalah yang menjadi sebab degradasi moral dan intelektual Masisir sekarang ini adalah berlimpahnya kedatangan mahasiswa setiap tahunnya. Dengan singkatnya, seolah publik mengambil kesimpulan akhir jikalau hal ini bisa dihentikan, dengan sendirinya problematika Masisir tersebut bisa diatasi. Namun berbeda dengan kebijakan al-Azhar yang sekilas tampak melalui petinggi-petingginya, seperti halnya yang dilakukan Dukturah Nahlah al-Saidi selaku Kepala Markaz Tatwir, yang kian hari semakin sering melakukan safar ke Indonesia untuk menarik minat masyarakat Indonesia untuk belajar di al-Azhar baik sebagai mahasiswa ataupun sebagai pelajar Mahad. Tentu hal demikian tidak ada salahnya, mengingat misi al-A...

Restorasi Masa Keemasan Masisir, Mungkinkah?

Universitas Al-Azhar Kairo, merupakan kampus agama tertua yang masih bersinar hingga saat ini. Kampus ini telah mencetak banyak tokoh-tokoh agama ternama mulai dari negara kampus itu sendiri, Mesir, hingga negara-negara lain, bahkan Indonesia. Dengan segudang prestasi yang diraih, sosok Prof. Quraish Shihab menjadi mainpower keberadaaan alumni Al-Azhar dari Indonesia. Beliau banyak diapresiasi dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama internasional seperti Syekh Ahmad Thayyib. Dikisahkan, imam besar dari Al-Azhar itu pernah meminta izin untuk menafsirkan suatu ayat kepada Prof. Quraish Shihab. Sorotan ini berimplikasi pada paradigma masyarakat tentang kualitas kampus Al-Azhar Mesir. Para orang tua kemudian berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya ke kampus yang sama dengan harapan mereka lulus menjadi orang yang sama seperti para alumni sebelumnya. Sayangnya, ekspetasi ini perlu diturunkan karena iklim lingkungan mahasiswa Indonesia di Mesir (masisir) sudah berbeda dari yang sebe...