Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Artikel

Dirancang Khusus untuk Mahasiswa Baru, Ratusan Peserta Antusias mengikuti Ittiba'

Kairo - Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (Sema FU) sukses melaksanakan rangkaian acara Ittiba’ yang telah berlangsung selama 3 hari. Ittiba’ sendiri adalah acara yang dikhususkan untuk calon atau mahasiswa baru (camaba/maba) yang melanjutkan perkuliahan di Fakultas Ushuluddin, Al-azhar, Kairo. Kata Ittiba’ sendiri diambil dari Bahasa Arab yaitu Iltiqa’ Thulab Al Judud Ma’a Ittihad Thalabah Ushuluddin , yang bermakna pertemuan antar mahasiswa baru bersama senat fakultas. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan Sema FU kepada mahasiswa baru dan melahirkan kader-kader berprestasi. Ittiba’ pada tahun ini mengusung tema “ Let’s Sail Through the Sea and Conquer our Dreams ”. Hari pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 02 Maret 2024. Acara ini diawali dengan kegiatan Mentoring dan Rihlah Madyafah   wa Maktabah . Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan kampus dan beberapa  maktabah yang menyediakan  buku-buku penunjang perkuliahan selama studi di al-Azhar kepada para peserta It

Alumni Al-Azhar; Sebuah Upaya Menyatukan Kelompok Islam Liberal dan Islam Radikal Di Indonesia

  Oleh: Syahril Ikhwan (Mahasiswa Al-Azhar Fakultas Ushuluddin)   Sampai saat kini, Masyarakat Indonesia khususnya kaum muslim masih saja sering berselisih dan bertengkar membela kelompok masing-masing yang merasa paling benar, sehingga hal demikian membuat masyarakat Islam di Indonesia sulit menemukan satu titik kesatuan. Asumsi terhadap permasalahan ini memang berdasarkan fakta dan realita yang terjadi di dalam tubuh masyarakat Islam di Indonesia saat ini. Betapa tidak? realitas historis dan sosiologis menunjukkan bahwa umat Islam Indonesia  terdiri dari beragam paham, beragam praktik keagamaan bahkan cenderung tidak mengikuti salah satu mazhab. Keragaman ini semakin berwarna ketika Islam dibawa masuk  ke ranah kehidupan masyarakat yang lebih luas: politik, ekonomi, dan sosial budaya. [1] Dengan demikian wajar adanya asumsi demikian terhadap masyarakat Islam di Indonesia sejak dulu hingga sekarang ini. Oleh karena itu, dalam rangka melihat realitas masyarakat muslim di Indones

Strategi Dakwah Digital Mahasiswa Al Azhar Dalam Membawa Perubahan Masyarakat di Era Digital

Oleh: Rifqi Taqiyuddin (Mahasiswa Al-Azhar Fakultas Ushuluddin) Pendahuluan Sudah lazim dan jamak diketahui, mahasiswa sebagai kaum terpelajar selalu disebut sebagai agen perubahan. Dengan gagasan, ilmu, dan pengetahuan yang sudah didapatkan di jenjang perkuliahan, masyarakat sangat menaruh asa dan harapan kepada para mahasiswa agar mampu membawa perubahan. Terlebih bagi mahasiswa Timur Tengah yang mempelajari ilmu keislaman, masyarakat Indonesia cenderung berekspektasi lebih tinggi akan keberhasilan mereka dalam mengarahkan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam ke arah yang lebih cemerlang.  Penulis pun selaku bagian dari mahasiswa Timur Tengah, yang mana dalam hal ini adalah mahasiswa Universitas Al Azhar merasakan tekanan tersebut. Walaupun memang tidak ada data resmi dan pasti mengenai persepsi umum masyarakat mengenai harapan mereka kepada alumni Timur Tengah yang belajar Islam, penulis meyakini bahwa memang stigma serta persepsi utama yang berlaku di tengah masya

Gejolak Deklarasi Klaim Ahlussunnah

Gejolak Deklarasi Klaim Ahlussunnah  oleh Saiful Rizal Assalami Bermadzhab dalam akidah bukan suatu yang tabu untuk dibicarakan, di sisi terdapat akidah-akidah yang tidak sesuai dengan keyakinan Nabi dan para sahabat pada empat belas abad yang lalu. Oleh karena itu, Imam Al-Asy’ari dan ImamAl-Maturidi menghidupkan dan mendeklarasikan kembali keyakinan tersebut. Dengan demikian, keduanya tidak datang dengan membawa ajaran atau paham yang baru. Sekali lagi, keduanya hanya menetapkan dan menguatkan segala permasalahan-permasalahan akidah yang telah menjadi keyakinan ulama salaf sebelumnya dan para sahabat nabi (Thayyib, 2021). Pendekralarasian firqah mazhab dalam akidah tersebut tidak lepas dari gejolak-gejolak yang ada pada masa-masa sebelumnya. Sejarah mencatat bahwa dikalangan umat Muslim sejak abad permulaan hijriah terutama pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib hingga sekarang ini terdapat banyak golongan dalam masalah akidah. Hal itu adalah fakta yang tidak dapat dipungkiri.