Acap kali kajian keilmuan identik dengan karakter maskulin dari pada feminin. Dalam sejarah filsafat misalnya, kita hampir tidak dapat menemukan sosok filsuf besar dari kalangan kaum hawa, yang mampu memberikan andil penting dalam perkembangan filsafat. Mungkin, hal ini bukan karena tidak ada sosok perempuan yang berfilsafat, melainkan bentuk dari sikap dominasi kaum Adam dalam sejarah peradaban manusia, termasuk keilmuan. Skeptisisme dunia di masa lampau atas sisi kemanusiaan perempuan memunculkan pelbagai anggapan, apakah perempuan hanya memilki peran dalam rumah tangga saja ? Ataukah memiliki potensi lain untuk turut memberi andil besar dalam perkembangan sebuah peradaban ? Pelbagai pernyataan kurang etis terus bermunculan, sehingga berakhir pada persepsi bahwa perempuan tak memiliki peran sama sekali dalam perkembangan intelektual umat manusia. Entitasnya dianggap tak mem...
Aktif, Komunikatif, Kompetitif dan Berkarakter Azhari