Langsung ke konten utama

Mengenal Dukturah Lawahez: Kolaborasi Sosok Ibu dan Dosen yang Penyayang

Weekly Profile ke-20
Dr. Lawahez Abd el-Salam 'Aly
---------------------------------------------
Dr. Lawahez Abd el-Salam 'Aly Lahir di kota Suez pada tanggal 13 September 1959. Beliau mengenyam pendidikan menengah di sekolah negeri khusus putri di Suez, yang mana merupakan sekolah umum. Setelah lulus pada tahun 1978, beliau diterima sebagai mahasiswa di Universitas al-Azhar Fakultas Dirasat Islamiyah jurusan Ushuluddin. Telah menjadi kewajiban bagi lulusan sekolah umum saat itu jika ingin kuliah di al-Azhar untuk menjalani satu tahun pertama di Dirasah Ta'hil, agar mendapat ijazah mu'adalah dan pembekalan yang setara dengan Ma'had atau sekolah agama. Angkatan beliau merupakan generasi terakhir dirasah ta'hil diterapkan, karena setelahnya lulusan sekolah umum tidak lagi diterima di Fakultas Dirasat Islamiyah al-Azhar.

Lima tahun kemudian beliau berhasil menjadi sarjana di bidang Akidah dan Filsafat pada tahun 1983 dengan predikat sangat baik. Kemudian mendapat gelar Magister dalam bidang dan universitas yang sama pada tahun 1989 dengan predikat Cum Laude. Beliau kemudian melanjutkan pendidikan doktoralnya dan lulus pada tahun 1996 dengan predikat tertinggi Summa Cum Laude.

Dosen yang mengajar mata kuliah Tauhid, Filsafat, dan Akhlak di almamaternya ini diangkat sebagai Lektor Kepala pada tahun 2003 bidang Akidah dan Filsafat. Kemudian pada tahun 2015 beliau menjabat sebagai Kepala Jurusan Akidah dan Filsafat Universitas al-Azhar Putri Kairo hingga sekarang.

Dalam dedikasinya yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan, Dr. Lawahez telah menyusun banyak karya tulis antara lain:
1. Al-Diyânâh al-Qadîmah wa Mawqif al-Islâm minhâ
2. Al-'Awlamah wa al-Shahyûniyyah wa Mawqif al-Islam minhâ
3. Al-Hurriyyah al-Librâliyyah wa Mawqif al-Islâm minhâ
4. Al-Qâ'idatâni al-Sâbi'ah wa al-Tsâminah min Kitâb Ibkâr al-Afkâr
5. Al-Akhlâq al-Islâmiyyah
6. Al-Mâsûniyyah wa Mawqif al-Islâm minhâ
7. Al-Wujûdiyyah wa Mawqif al-Islâm minhâ
8. Al-Ilhâd: Qirâ'ah fî Malaff al-Ilhâd dan masih banyak lagi.

Dr. Lawahez dikenal sebagai dosen yang sangat peduli kepada para wâfidât (mahasiswi asing). Beliau setiap menjelaskan pelajaran selalu bertanya apakah ada wâfidat yang tidak paham. Bahkan jika perlu, beliau mengadakan kelas tambahan khusus untuk mahasiswi asing, demi membuat seluruh mahasiswinya paham tanpa terkecuali.

Di antara sebab Dr. Lawahez menaruh perhatian lebih terhadap wâfidât, karena beliau menilai mahasiswi asing, terutama yang berasal dari Indonesia dan negara-negara Asia sangat menjaga adab dan hormat pada guru. Mahasiswi asing juga dinilai rajin dan memiliki kesungguhan tinggi dalam belajar.

Dosen yang murah senyum ini juga sering bercerita tentang salah seorang mahasiswinya asal Indonesia yang mana beliau masih terhubung kontak dengannya. Sebab itulah beliau sering menyatakan kebanggaannya dengan mahasiswi Indonesia, dan percaya bahwa seluruh mahasiswi Indonesia sebenarnya hebat dan mampu mencapai keberhasilan yang sama seperti mahasiswi Mesir lainnya.

Beliau menaruh harapan besar bahwa para wâfidât, sebagaimana sebutannya yang berarti 'utusan', akan benar-benar menjadi utusan al-Azhar yang berdakwah dan menyebar nilai Islam yang mulia di negeri masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent

10 Prinsip Dasar Ulumul Quran

A. Ta’rif/Definisi Ulumul Quran      Ulumul Quran merupakan kumpulan masalah dan pembahasan yang berkaitan dengan Alquran.  B. Maudhu’/Objek pembahasan Ulumul Quran        Ulumul Quran adalah satu disiplin ilmu yang fokus membahas masalah-masalah Alquran. Mulai dari pembahasan Nuzulul Quran, penugmpulan ayat-ayat Alquran, urutan ayat, bayanul wujuh (penjelasan tentang peristiwa yang mengiringi turunnya suatu ayat Alquran), Asbabun Nuzul, penjelasan sesuatu yan asing dalam Alquran, dan Daf’us syubuhat (menjawab keraguan yang mempengaruhi  keeksistensian Alquran), Dsb. C.  Tsamroh/Manfaat mempelajari Ulumul Quran Dalam kitab Ta’limul Muta’allim syekh Az-zarnuji mengungkapkan; bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil tersendiri. Adapun hasil dari mempelajari Ulumul Quran adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peristiwa yang mempengaruhi Al quran dari masa baginda nabi Muhammad SAW. hingga sekarang.  2. Megetahui keraguan-keraguan yang datang dari beberapa arah, ser

10 Prisnsip Dasar Ilmu Nahwu

A.      Takrif: Definisi ilmu Nahwu Dalam pembahasan ini, definisi ilmu Nahwu bisa diketahui dari dua hal: 1.       Secara Etimologi (Bahasa). Lafaz An-nahwu setidaknya memiliki 14 padanan kata. Tapi hanya ada 6 makna yang masyhur di kalangan para pelajar; yakni Al-qoshdu (niat), Al-mitslu (contoh), Al-jihatu (arah tujuan perjalanan), Al-miqdaru (nilai suatu timbangan), Al-qismu (pembagian suatu jumlah bilangan), Al-ba’dhu (sebagaian dari jumlah keseluruhan). النحو Terjemahan Padanan kata Niat النية Contoh المثل Arah الجهة Nilai, Kadar المقدار Bagian القسم Sebagian البعض 2.       Secara Terminologi (istilah). Dalam hal ini Ilmu Nahwu memiliki 3 pengertian:  a) Ilmu Nahwu adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi yang terletak di akhir suatu kalimat, baik kalimat itu berstatus mu’rob maupun mabni, dan ini adalah