Langsung ke konten utama

Nadwah Azhariyah dan Takrim Mutafawwiqin 2023


Kairo - Nadwah Azhariyah dan Takrim Mutafawwiqin berhasil dilaksanakan pada Sabtu (14/10) dengan baik di Masjid Al-Azhar tepatnya di Riwaq Al-Abbasyi. Dihadiri oleh ulama Al-Azhar di antaranya adalah Dr. Khalid Sa’id Al Basyuni, Dr. Jamil Ibrohim Tu’ailib, dan Dr. Ahmad Ali Hammam hafidzahumullah.

" تحدي المتخرج بعد انتهاء الدراسة"

Sebagai tema Nadwah Azhariyah tahun ini yang memiliki makna yaitu: Tantangan Mahasiswa Al-Azhar setelah kelulusan. Kata-kata tersebut memiliki makna bahwa setelah kita lulus nanti bukan berarti kita sudah terbebas dari kata “menuntut ilmu”. Namun, itulah awal tantangan kita sebagai Mahasiswa Al-Azhar. Kegiatan ini bermoto “Berjiwa Azhary dan Berprestasi” menjadi do’a bagi mahasiswa-mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, agar kita sebagai Mahasiswa yang tidak hanya menjadi manusia berprestasi namun juga mampu bermanfaat bagi bangsa dan agama

Dipandu oleh Affan Zaini acara dimulai tepat pada pukul 10.30 WLK. Dibuka dengan pembacaan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Fatih Fikri Rabbani kemudian diteruskan dengan sambutan dari Ketua Divisi Keilmuan SEMA-FU, Harun Naufal.

Dalam sambutannya, dia menjelaskan bahwa Universitas Al-Azhar adalah Universitas tertua kedua di dunia. Keberadaannya sangat berjasa bagi umat muslim dan agama Islam. Al-Azhar juga menyebarkan kebenaran dan risalah-risalah Islam di dunia. Dia menyampaikan salah satu tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menumbuhkan jiwa Azhary yang optimis dan akademis. Diikuti oleh 98 peserta Takrim Mutafawwiqin, 63 di antaranya adalah peraih predikat Mumtaz atau cumlaude. Dia juga berharap agar mahasiswa-mahasiswa Al-Azhar khususnya  Mahasiswa Fakultas Ushuluddin kelak dapat menyebarkan risalah-risalah Islam seperti pendahulu yang pernah ada.

Acara selanjutnya, sambutan dari Dr. Khalid Sa’id Al Basyuni, selaku Amid Kuliyah Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar menjelaskan bahwa penyebaran Islam di Indonesia terjadi salah satunya melalui perdagangan. Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk dengan mayoritas Islam terbesar di dunia dan diperkirakan Islam masuk ke Indonesia pertama kali pada tahun 30H/651M melalui peran utusan Khalifah Ustman bin Affan. Ia mengatakan

لذا كن فخوراً بكونك طالباً إندونيسياًyang memiliki makna: Maka, banggalah kalian menjadi pelajar Indonesia.

Al-Azhar merupsksn Universitas tertua dan dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam di dunia yang bermazhab Ahlusunnah Wal Jamaah. Meskipun di Al-Azhar terdapat berbagai golongan, namun Al-Azhar tetap pada satu mazhab yaitu Ahlusunnah Wal Jamaah. 

Dilanjutkan sambutan dari Dr. Jamil Ibrohim Tu’ailib. Salah satu Syeikh Al-Azhar ini mengatakan bahwa, jika suatu saat kita menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan agama, jawablah dengan jawaban wasatiyah karena kita adalah mahasiswa Al-Azhar.  Yang dimaksud wasatiyah adalah berada di jalan tengah. Universitas Al-Azhar sudah dikenal sebagai benteng wasatiyah Islam.

Sambutan yang terakhir dibawakan oleh Dr. Ahmad Ali Hammam.

 "أزهر الشريف المؤسسة العلمية أزهرية، وصفية، متعقدة" Al-Azhar Asy-syarif adalah lembaga ilmiah yang bersifat deskriptif dan kompleks, ucapnya di awal sambutan. Ia menekankan juga bahwa akhlak seseorang itu sangat penting, Bahkan akhlak adalah periode pertama dalam Islam. Akidah itu tersimpan di dalam hati, sedangkan akhlak dapat terlihat dari perilaku seseorang.  



Tiba di acara Takrim Mutafawwiqin, pemberian apresiasi kepada para mahasiswa Ushuluddin yang memperoleh nilai tinggi. Penyerahan sertifikat kepada peserta Takrim Mutafawwiqin, disambung dengan perfotoan bersama Dr. Kholid Sa’id Al Basyuni, Dr. Jamil Ibrohim Tu’ailib, dan Dr. Ahmad Ali Hammam.

Berikutnya, acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada Dr. Kholid Sa’id Al Basyuni, Dr. Jamil Ibrohim Tu’ailib, dan Dr. Ahmad Ali Hammam. Semoga acara di tahun selanjutnya bisa lebih baik dari tahun ini.

 Reporter: Zulfa Rasyidah

Editor: Mutiara Jannati Rahma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent

10 Prinsip Dasar Ulumul Quran

A. Ta’rif/Definisi Ulumul Quran      Ulumul Quran merupakan kumpulan masalah dan pembahasan yang berkaitan dengan Alquran.  B. Maudhu’/Objek pembahasan Ulumul Quran        Ulumul Quran adalah satu disiplin ilmu yang fokus membahas masalah-masalah Alquran. Mulai dari pembahasan Nuzulul Quran, penugmpulan ayat-ayat Alquran, urutan ayat, bayanul wujuh (penjelasan tentang peristiwa yang mengiringi turunnya suatu ayat Alquran), Asbabun Nuzul, penjelasan sesuatu yan asing dalam Alquran, dan Daf’us syubuhat (menjawab keraguan yang mempengaruhi  keeksistensian Alquran), Dsb. C.  Tsamroh/Manfaat mempelajari Ulumul Quran Dalam kitab Ta’limul Muta’allim syekh Az-zarnuji mengungkapkan; bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil tersendiri. Adapun hasil dari mempelajari Ulumul Quran adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peristiwa yang mempengaruhi Al quran dari masa baginda nabi Muhammad SAW. hingga sekarang.  2. Megetahui keraguan-keraguan yang datang dari beberapa arah, ser

10 Prisnsip Dasar Ilmu Nahwu

A.      Takrif: Definisi ilmu Nahwu Dalam pembahasan ini, definisi ilmu Nahwu bisa diketahui dari dua hal: 1.       Secara Etimologi (Bahasa). Lafaz An-nahwu setidaknya memiliki 14 padanan kata. Tapi hanya ada 6 makna yang masyhur di kalangan para pelajar; yakni Al-qoshdu (niat), Al-mitslu (contoh), Al-jihatu (arah tujuan perjalanan), Al-miqdaru (nilai suatu timbangan), Al-qismu (pembagian suatu jumlah bilangan), Al-ba’dhu (sebagaian dari jumlah keseluruhan). النحو Terjemahan Padanan kata Niat النية Contoh المثل Arah الجهة Nilai, Kadar المقدار Bagian القسم Sebagian البعض 2.       Secara Terminologi (istilah). Dalam hal ini Ilmu Nahwu memiliki 3 pengertian:  a) Ilmu Nahwu adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi yang terletak di akhir suatu kalimat, baik kalimat itu berstatus mu’rob maupun mabni, dan ini adalah