Langsung ke konten utama

Grand Try Out; Try Out Perdana Seluruh Fakultas secara Serentak oleh PPMI, Forsema, dan BCB


Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) dengan sukses melaksanakan Grand Try Out bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Forum Senat Mahasiswa (Forsema) dan Beasiswa Cendekia Baznas (BCB). Acara ini dilaksanakan di dua tempat di Kota Nasr, Kairo yaitu di Aula Pasanggrahan KPMJB, Al Hay Al Asher dan Aula Wisma KMNTB, Al-Manteqah Ath-Thamenah pada Sabtu (17/12). Selain Fakultas Ushuluddin, acara ini secara perdana menaungi Try Out fakultas lainnya, yang sebelumnya dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing fakultas.

Program Grand Try Out yang dilaksanakan di KPMJB dimulai sekitar pukul 10.00 CLT. oleh Wildan Akbar Fathurrahman sebagai Pembawa Acara, yang disambung dengan sambutan oleh Wakil Ketua SEMA-FU, Muhammad Rizky Kurniawan. beliau menyebut Grand Try Out ini sebagai gebrakan baru. Pertama, beliau mengingatkan bahwa ujian Azhar tidak bisa dianggap remeh. Kedua, beliau juga mengingatkan bahwa Try Out ini bukan hanya sekedar simbolis. “Try out itu mengajarkan kita persiapan. Seperti yang kita dengar, al isti’dad aktsaru syuyuan mina al irtijal. Persiapan itu lebih baik daripada tidak bersiap sama sekali.” Beliau mengakhiri sambutannya dengan mengingatkan bahwa niat untuk belajar itu penting. Sambutan kedua dilanjutkan oleh Muhammad Fauzan selaku perwakilan dari PPMI Mesir. Beliau berkata bahwa mengubah mindset itu penting. “Kalau hal itu susah, itu bukan berarti kita tak mampu. Tapi kita yang harus menambah usaha, menambah doa.” Beliau berharap ujian ini bisa menjadi momentum untuk menjadi lebih baik, dari ibadah, doa, perilaku, dan lain-lain. “Barang siapa yang bermimpi atau berangan-angan akan sampai pada suatu tujuan tetapi tidak dengan usaha, maka sama saja dia bermimpi. Dan barang siapa bermimpi dan berusaha, maka dia akan sampai” ujar beliau, mengutip perkataan Ali r.a dalam kitab Ayyuhal Walad.

Sementara itu, program Grand Try Out yang dilaksanakan di KMNTB dimulai sekitar pukul 10.30 CLT oleh Harun Naufal sebagai Pembawa Acara, yang disambung dengan sambutan oleh Saudara Mahdy selaku perwakilan dari PPMI Mesir. Setelah menjelaskan tentang kolaborasi program Try Out ini, beliau menghimbau para peserta untuk menghadiri acara seminar pra termin BCB yang diadakan sehari setelah Grand Try Out ini. Sambutan kedua dilanjutkan oleh Ketua SEMA-FU, Muhammad Fathan Roshish. Tanpa berpanjang-panjang, beliau berterima kasih pada peserta yang telah hadir, dan berharap bahwa acara ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi wasilah najah untuk semuanya.

Acara selanjutnya diteruskan dengan briefing tata cara mengisi bayanat ujian dengan benar disertai sesi tanya jawab dengan peserta dan panitia Try Out. Setelah itu, sesi mata kuliah pertama, Mantiq, dilaksanakan dengan khidmah. Suasana dibuat semirip mungkin dengan ujian di Universitas Al-Azhar, mulai dari lembar jawaban kerja, penggunaan pulpen bertinta biru dan dilarangnya kegiatan mencontek. Setelah simulasi ujian berdurasi satu setengah jam tersebut, peserta dipersilahkan untuk beristirahat dan melaksanakan salat zuhur.

Setelah beristirahat, acara dilanjutkan dengan sesi mata kuliah kedua, Nuzum Islamiyah dan koreksi lembar jawaban kerja pelajaran Mantiq oleh Tim Pengoreksi. Acara selanjutnya berupa pembahasan soal Try Out sesi pertama yang dibarengi dengan koreksi lembar jawaban kerja pelajaran sesi mata kuliah kedua, Nuzum Islamiyah oleh Tim Pengoreksi. Agenda terakhir merupakan pembahasan soal Try Out Nuzum Islamiyah, yang kemudian ditutup dengan doa bersama. Untuk peraih nilai tertinggi Fakultas Ushuluddin Banin diraih oleh Saudara Syakur Barmawi dengan jumlah nilai 96,5 dan Banat oleh Ariqoh Dea Fakhira dengan jumlah nilai 93,75. Seperti yang dikatakan oleh Ketua SEMA-FU sebelumnya, semoga acara ini bisa menjadi wasilah najah kita semua.


 Reporter: Nahwa Haya Aghniarizka

Editor     : Naqiyya Mina Anatolia.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent

10 Prinsip Dasar Ulumul Quran

A. Ta’rif/Definisi Ulumul Quran      Ulumul Quran merupakan kumpulan masalah dan pembahasan yang berkaitan dengan Alquran.  B. Maudhu’/Objek pembahasan Ulumul Quran        Ulumul Quran adalah satu disiplin ilmu yang fokus membahas masalah-masalah Alquran. Mulai dari pembahasan Nuzulul Quran, penugmpulan ayat-ayat Alquran, urutan ayat, bayanul wujuh (penjelasan tentang peristiwa yang mengiringi turunnya suatu ayat Alquran), Asbabun Nuzul, penjelasan sesuatu yan asing dalam Alquran, dan Daf’us syubuhat (menjawab keraguan yang mempengaruhi  keeksistensian Alquran), Dsb. C.  Tsamroh/Manfaat mempelajari Ulumul Quran Dalam kitab Ta’limul Muta’allim syekh Az-zarnuji mengungkapkan; bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil tersendiri. Adapun hasil dari mempelajari Ulumul Quran adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peristiwa yang mempengaruhi Al quran dari masa baginda nabi Muhammad SAW. hingga sekarang.  2. Megetahui keraguan-keraguan yang datang dari beberapa arah, ser

10 Prisnsip Dasar Ilmu Nahwu

A.      Takrif: Definisi ilmu Nahwu Dalam pembahasan ini, definisi ilmu Nahwu bisa diketahui dari dua hal: 1.       Secara Etimologi (Bahasa). Lafaz An-nahwu setidaknya memiliki 14 padanan kata. Tapi hanya ada 6 makna yang masyhur di kalangan para pelajar; yakni Al-qoshdu (niat), Al-mitslu (contoh), Al-jihatu (arah tujuan perjalanan), Al-miqdaru (nilai suatu timbangan), Al-qismu (pembagian suatu jumlah bilangan), Al-ba’dhu (sebagaian dari jumlah keseluruhan). النحو Terjemahan Padanan kata Niat النية Contoh المثل Arah الجهة Nilai, Kadar المقدار Bagian القسم Sebagian البعض 2.       Secara Terminologi (istilah). Dalam hal ini Ilmu Nahwu memiliki 3 pengertian:  a) Ilmu Nahwu adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi yang terletak di akhir suatu kalimat, baik kalimat itu berstatus mu’rob maupun mabni, dan ini adalah