Kairo - Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) dengan sukses melaksanakan Musyawarah Amendemen Rancangan Umum Kaderisasi (RUK) pada Ahad (30/10), Sekretariat Islah, Al Hay Al Asher, Nasr City, Kairo. RUK adalah sebuah sistem induk yang menjadi dasar dan acuan kegiatan Kaderisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) di lingkungan mahasiswa Indonesia Fakultas Ushuluddin Kairo. Acara yang diprakarsai oleh Divisi PSDM ini dihadiri oleh Ketua, Wakil, Divisi PSDM, Demisioner PSDM, sebagian anggota Dewan Pengurus, dan BPO selaku pengawas organisasi.
Acara dimulai pada pukul 14.20 CLT yang dibuka oleh Hayatan Fathah Bijaksana selaku Presidium Sidang dan diteruskan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ahmad Zakki. Acara selanjutnya merupakan sambutan dari Muhammad Fauzan selaku perwakilan dari BPO, “RUK ini bukan milik PSDM saja, tapi milik SEMA-FU, terkhususnya divisi PSDM karena ini akan menjadi acuan dari kaderisasi.” Beliau juga berpesan supaya jangan sampai ada konflik yang terjadi meskipun ada perbedaan pendapat.
Sambutan selanjutnya dilontarkan oleh Ketua SEMA-FU Kabinet Qushwa, Muhammad Fathan Roshish. Beliau berharap Amendemen RUK ini bisa menjadi salah satu ijtihad untuk kebaikan yang menjadi amal jariyah kedepannya. Beliau mengingat sebuah ayat yang diangkat pada Amendemen RUK pertama kalinya,
{ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ}
“Dari Al-Qur`an yang Allah berikan kepada manusia lewat perantara Rasul, ada orang yang akhirnya zholim terhadap dirinya sendiri, ada yang di tengah-tengah, ada yang sabiqun bil khairat. Maka, kaderisasi tidak lepas dari tiga kategori ini, lalu kita akan menjadi kategori yang mana? Begitu pula dengan orang yang kita kader pada proses kaderisasi zaman ini.” tutur pemuda asal Lombok Barat tersebut.
Sambutan terakhir diberikan oleh Koordinator Divisi PSDM Kabinet Qushwa, Muhammad Mufid Anwar Hidayat. Beliau mengutip ayat dari surah An-Nisa;
{وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا}
“Salah satu poin organisasi adalah menciptakan sebuah keturunan dan peradaban yang lebih baik, dan salah satu poin kaderisasi adalah terciptanya sebuah rancangan kaderisasi, khususnya dalam SEMA-FU. Dan dalam acara Amendemen RUK ini juga sebagai apresiasi atas apa yang diusahakan para pendahulu kita, para demisioner dan bagaimana langkah-langkah kita dalam membentuk kaderisasi.” jelasnya.
Sebelum memasuki acara inti, acara diawali dengan pembacaan dan pembahasan tata tertib musyawarah, disusul dengan kajian tata tertib itu sendiri. Pada pukul 15.55 CLT, acara diambil alih oleh Wildan Akbar Fathurrahman selaku Presidium Sidang Inti. Selanjutnya, musyawarah didasari seperti tahun lalu. Pertama, RUK yang telah disahkan di periode sebelumnya. Kedua, draft amendemen RUK PSDM 2021/2022 atau catatan demisioner atas RUK itu sendiri dan kegiatan implementasinya. Ketiga, hasil kajian divisi PSDM periode ini. Musyawarah berlangsung dengan khidmat walaupun terjadi beberapa perbedaan pendapat di antara para peserta sidang.
Usai musyawarah dan
pengurangan serta penambahan pada beberapa bagian dari draft, acara diteruskan
dengan pengesahan RUK yang ditandatangani oleh Muhammad Yusril Firdausi Nuzula
selaku Ketua BPO, Muhammad Fathan Roshish selaku Ketua SEMA-FU, dan Muhammad
Mufid Anwar Hidayat selaku Koordinator Divisi PSDM. Pada pukul 20.35 CLT acara
selesai pada pukul ditutup kembali oleh Hayatan Fatah Bijaksana setelah doa
bersama. Dengan acara ini, SEMA-FU diharapkan untuk semakin mematangkan rencana
kaderisasinya demi menciptakan kader yang lebih baik kedepannya.
Editor: Naqiyya Mina Anatolia
Komentar