Langsung ke konten utama

Memetik Hikmah dari keluarga Ustadz Syamsul



  Kairo, 18 November 2018. Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin kembali mengadakan kunjungan silaturrahim ke kediaman ustadz Syamsul Fajri, Lc., Dipl. salah satu senior Fakultas Ushuluddin yang sedang menempuh jenjang pendidikan magister di Universitas al-Azhar jurusan Hadits dan ‘Ulumul Hadits. Selain bertujuan untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi, kunjungan kali ini juga dalam rangka tahniah atas kelahiran putra kedua beliau yang bernama ‘Ammar Fahd Dzakwan, lahir pada 22 Oktober lalu di Rumah Sakit at-Taufiqiyyah, Kairo.
   Kami disambut dengan penuh keramahan yang berbalut kehangatan keluarga oleh ustadz Syamsul beserta isteri beliau yang juga sedang menempuh pendidikan di Universitas al-Azhar jurusan Tafsir dan ‘Ulumul Qur’an, ustadzah Fitriani, tampak pula dua putra beliau yang sangat bergembira ketika kami menyambangi rumah beliau yang terletak di kawasan Zahra Madinat Nashr. Terlebih abang Farih, anak beliau yang pertama sangat senang sekali ketika tamu berkunjung ke rumahnya, karena dia merasa akan ada teman main yang mengasyikan.
     Dibuka dengan perkenalan, obrolan kami menjadi lebih hangat dan bernuansa keluarga. Hal ini hampir selalu terjadi ketika kami berkunjung dan bersilaturrahim ke rumah senior sebelum-sebelumnya, seperti kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang” maka dengan perkenalanlah benih-benih rasa sayang antar sesama saudara muslim terjalin dengan erat, terlebih lagi sebagai saudara satu tanah air yang sama-sama tinggal di tanah rantau.
     Imam Masjid Alice Spring Australia asal Banjarmasin ini, sedikit banyak bercerita tentang pengalaman beliau, mulai dari perjuangan beliau di Madrasah Aliyah dulu, kisah beliau pertama kali menginjakan kaki di Mesir, dan masih banyak lagi sehingga banyak hikmah yang bisa kami petik. 
   Kami juga membahas tentang keadaan Masisir dari segi kualitas dan kuantitas. Melihat keadaan sekarang, dimana jumlah mahasiswa baru yang akan berangkat ke Mesir kurang lebih mencapai 1893 orang, merupakan jumlah yang sangat signifikan dibanding keberangkatan sebelumnya, mudah-mudahan generasi muslim Indonesia semakin banyak yang berpegang pada manhaj Azhariy yang moderat dan menyiarkan Islam yang  Rahmatan lil ‘Alamin. 
     Adapun mengenai kualitas Mahasiswa, sebenarnya banyak Mahasiswa yang memliki potensi, hanya saja belum  banyak wadah yang dapat mengembangkannya. Bermula dari sini, beliau memberi dorongan  pada Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin agar dapat menjadi wadah bagi mahasiswa al-Azhar yang berpotensi, terlebih bagi mahasiswa Ushuluddin. Sehingga ketika tiba masanya untuk mengabdi pada tanah air, dia benar-benar siap menjadi Duta Azhar. Contoh nyata dan sekarang sedang popular adalah Ustadz Abdul Shomad, Lc. MA.  
     Kemudian kami sempat menyinggung bagaimana keadaan Masisir dulu yang banyak sekali mengadakan pertemuan dan acara dengan mengundang pemateri yang pemikirannya sedikit bersebrangan dengan Azhar, bukan untuk mengadu atau membuat perpecahan akan tetapi sebagai bahan pembelajaran bagi semua Masisir. Jika suatu saat nanti ketika mendapati permasalahan yang seperti itu, paham dan tahu bagaimana cara menyikapinya dan meresponnya.
    Terakhir, dengan penuh kegembiraan kami mengucapkan tahniah atas kehadiran sang buah hati, semoga dek ‘Ammar tumbuh menjadi anak yang sholeh, ahli al-Qur’an, berakhlaq mulia dan bermanfaat bagi agama, keluarga, dan bangsa. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin. 


Oleh : Wahyudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent

10 Prinsip Dasar Ulumul Quran

A. Ta’rif/Definisi Ulumul Quran      Ulumul Quran merupakan kumpulan masalah dan pembahasan yang berkaitan dengan Alquran.  B. Maudhu’/Objek pembahasan Ulumul Quran        Ulumul Quran adalah satu disiplin ilmu yang fokus membahas masalah-masalah Alquran. Mulai dari pembahasan Nuzulul Quran, penugmpulan ayat-ayat Alquran, urutan ayat, bayanul wujuh (penjelasan tentang peristiwa yang mengiringi turunnya suatu ayat Alquran), Asbabun Nuzul, penjelasan sesuatu yan asing dalam Alquran, dan Daf’us syubuhat (menjawab keraguan yang mempengaruhi  keeksistensian Alquran), Dsb. C.  Tsamroh/Manfaat mempelajari Ulumul Quran Dalam kitab Ta’limul Muta’allim syekh Az-zarnuji mengungkapkan; bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil tersendiri. Adapun hasil dari mempelajari Ulumul Quran adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peristiwa yang mempengaruhi Al quran dari masa baginda nabi Muhammad SAW. hingga sekarang.  2. Megetahui keraguan-keraguan yang datang dari beberapa arah, ser

10 Prisnsip Dasar Ilmu Nahwu

A.      Takrif: Definisi ilmu Nahwu Dalam pembahasan ini, definisi ilmu Nahwu bisa diketahui dari dua hal: 1.       Secara Etimologi (Bahasa). Lafaz An-nahwu setidaknya memiliki 14 padanan kata. Tapi hanya ada 6 makna yang masyhur di kalangan para pelajar; yakni Al-qoshdu (niat), Al-mitslu (contoh), Al-jihatu (arah tujuan perjalanan), Al-miqdaru (nilai suatu timbangan), Al-qismu (pembagian suatu jumlah bilangan), Al-ba’dhu (sebagaian dari jumlah keseluruhan). النحو Terjemahan Padanan kata Niat النية Contoh المثل Arah الجهة Nilai, Kadar المقدار Bagian القسم Sebagian البعض 2.       Secara Terminologi (istilah). Dalam hal ini Ilmu Nahwu memiliki 3 pengertian:  a) Ilmu Nahwu adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi yang terletak di akhir suatu kalimat, baik kalimat itu berstatus mu’rob maupun mabni, dan ini adalah