NOTULA ACARA
WEBINAR KEPUTRIAN
USHULIYYAT MENDUNIA SEMA-FU CABANG TAFSIR
Hari/tanggal :
Selasa, 1 Desember 2020
Pukul :
18.25-19.45 clt
Lokasi :
Google meet dan Youtube
Tema :
Meneladani Bintu Syathi, Ulama Tafsir Wanita Abad Ini
Pemateri :
Dea Aulia, BS
Moderator :
Anjum Pelangi Putri
PEMBAHASAN:
A.
Biografi singkat Aisyah
Bintu Syathi
1.
Nama aslinya adalah Dr.
Aisyah Abdurrahman. Dan memiliki nama pena bintu Syathi, yang artinya wanita pinggir sungai. Karena beliau tidak ingin identitasnya
sebagai penulis diketahui oleh ayahnya.
2.
Beliau lahir di Dimyat, Mesir.
3.
Beliau menempuh jenjang
pendidikan kuliah di Universitas Fuad I (Universitas Kairo) jurusan sastra arab.
Dan mendapat predikat Cumlaude. Kemudian menempuh jenjang masternya di
universitas yang sama dengan predikat summa cumlaude.
4.
Karyanya yang terkenal
adalah tafsir al bayani yang terdiri dari 3 jilid.
5.
Adalah mufassir wanita
pertama yang sangat kompeten. Mendapat penghargaan mufassir kontemporer
terbaik.
6.
Wafat pada 1998 karena
serangan jantung. Banyak yang menghadiri pemakaman beliau.
7.
Seorang murid yang dekat
dengan Amin Al Khuli yang kemudian menjadi suaminya.
8.
Metode penafsiran klasik
dan pertengahan dapat diartikan untuk periodik. Klasik untuk yang terdahulu dan
pertengahan yang modern.
9.
Beberapa kritik Bintu
Syathi terhadap metode tafsir klasik dan pertengahan:
a.
Terkesan ada sektarian atau
fanatisme terhadap satu golongan. Menyebabkan tidak disadarinya keunikan karya.
b.
Tidak mengedepankan I’jazul
Quran.
10.
Dari situlah, bintu Syathi memberikan solusi sebagai berikut:
a.
Menekankan pentingnya makna
asli Al-Quran. Memahami makna Quran secara kontekstual.
b.
Melibatkan semua ayat-ayat
yang berhubungan dengan subyek yang dibahas.
c.
Harus ada kesadaran tentang adanya konteks tertentu yang ada.
NOTULASI ACARA
WEBINAR KEPUTRIAN
USHULIYYAT MENDUNIA SEMA-FU
Hari/tanggal :
Rabu, 2 Desember 2020
Pukul :
14.45-15.50 CLT
Lokasi :
Google meet
Pemateri :
Raudhaturrahmah, Lc.
Moderator :
Hunna Hayyu Rosyida
Tema :
Meninjau Sedikitnya Ulama Hadits Wanita
POKOK PEMBAHASAN:
A.
Urgensi ulama hadis
B.
Perkembangan ilmu hadis
dari masa ke masa
C.
Pentingnya perempuan
menjadi muhaddisah
D.
Kenapa ulama hadis
wanita/muhaddisah tidak terekspos?
E.
Pesan Kak Raudhah:
F.
Pertanyaan dan jawaban
G.
Closing statement
PEMBAHASAN:
A.
Urgensi ulama hadits
1.
Hadits adalah ilmu yang
merupakan landasan ilmu keduadalam islam. Banyak kitab yang belum selesai,
masih berbentuk manuskrip dan belum selesai pentashihannya.
2.
Ilmu hadis terbagi menjadi
2, ilmu hadis dirayah, dan ilmu hadis riwayah. ilmu hadis ini menjadi penjelas
Al-Quran.
3.
Ada sebuah kelompok quraniyyin
yang hanya menjadikan Al-Quran sebagai pedoman,tanpa menggunakan hadis sebagai
pedoman kedua.
4.
Ilmu hadis adalah ilmu yang
masih membutuhkan pendalaman dalam mengetahui keadaan perawi hadis.
B.
Perkembangan ilmu hadis
dari masa ke masa
1.
Masa sahabat. Sahabat
memiliki kemampuan yang bagus dalam menghafal. Begitu Rasulullah menyampaikan
sesuatu, mereka langsung menghafalnya. Tidak ada perawi yang kadzib pada
masa ini.
2.
Pada masa tabiin. Muhaddisah
mencapai 10.000 orang. Bukan jumlah yang sedikit. Banyak yang tidak terekspos.
C.
Pentingnya perempuan
menjadi muhaddisah.
1.
Perempuan dalam islam
sebenarnya memiliki peran yang tersembunyi, maka jika ada sesuatu yang rusak,
maka terlihat dari perempuannya. Lihatlah para muhaddisah dari masa ke masa.
Contohnya siti Aisyah R.A. beliau adalah orang yang selalu ditanya ketika ada
permasalahan yang menimpa sahabat ketika Rasulullah telah wafat.
2.
Sahabat memerintahkan anak-anak
perempuan dan istrinya untuk menghafal hadis di rumah.
3.
Di zaman sekarang sedikit
perempuan yang menekuni ilmu hadis.
4.
Sebenarnya, perempuan
memiliki kelebihan disbanding laki laki. Pertama, banyak perawi laki-laki yang
dituduh berbohong, sedangkan perempuan tidak ada yang memiliki status dituduh
berbohong.
D.
Kenapa ulama hadis
wanita/muhaddisah tidak terekspos? Karena pada zaman dahulu perempuan itu di
sembunyikan, sehingga Namanya tidak banyak disebut. Banyak didalam kitab
musnad, nama nama perempuan yang masih majhul, tidak dijelaskan siapa Namanya.
Kedua, karena beberapa anggapan yang beredar bahwa perempuan itu lebih sedikit
akal dan pemahamannya disbanding laki laki.
E.
Pesan Kak Raudhah:
Jangan takut mempeljari ilmu hadis. Jika
didalam hati kita ada niat dan keinginan, maka akan dimudahkan oleh Allah. Dan
juga harus memiliki tekad. Karena tidak cukup hanya berdoa. Dan berikan waktu
khusus untuk ilmu. Dan jangan menduakan dengan yang lain, harus fokus dengan
apa yang dijalani.
F.
Pertanyaan dan jawaban
1.
Apakah proses identifikasi
hadis sudah berhenti sejak zaman ulama mutaakhirin?
Ada beberapa pendapat ulama bahwa sudah tidak ada lagi identifikasi
hadis. Jarak antara ulama mutaakhirin dan mutaqoddimin sangat jauh. Ulama
kontemporer jika menghukumi hadis, tidak semua menerima hukum hadis tersebut.
Kita sebagai tolibul hadis harus menghukumi hadis dengan cara mengambil
perkataan ulama dan mempelajarinya, bukan langsung menghukumi hadis tersebut.
Setelah itu kita simpulkan hukumnya.
2.
Apa tugas kita sebagai
pelajar hadis?
Kalau ulama zaman dahulu mempelajari hadis untuk mengetahui keabsahan
hadis,
Kalau zaman dahulu meriwayatkan hadis untuk menjaga sanad bersambung
sampai Rasul. Pada zaman sekarang tugas kita adalah menyelamatkan hadis yang
ada di manuskrip atau yang sudah dicetak agar kedepannya hadis ini kita
yakinkan sampai ke Rasul. Yang bisa kita lakukan adalah ketika mempelajari ilmu
hadis secara dalam. Ilmu hadis adalah ilmu yang lama dalam mempelajarinya dan
sangat detail.
G.
Closing statement
Yang sering menjadi kegalauan ushuluddin ketika mengambil jurusan, ketika ingin mendalami setiap ilmu, maka harus berdasarkan pilihan hati sendiri. Walaupun susah, Allah pasti akan menolong. Pilih ilmu yang akan kita dalami selanjutnya.
WEBINAR KEPUTRIAN USHULIYYAT MENDUNIA
CABANG AQIDAH FILSAFAT
Hari/tanggal :
Jumat, 4 Desember 2020
Pukul :
14.30 – 16.00
Lokasi :
Google meet
Pemateri :
Hamidatul Hasanah, Lc.
Moderator :
Vicky Magdarianti
Tema :
Wanita Dalam Kacamata Filsafat Islam
POKOK PEBAHASAN:
PEMBAHASAN:
A.
Sedikitnya perempuan yang
berkecimpung dalam dunia filsafat islam
1.
Filsafat dimulai dari Asia
minor kemudian sampai ke Yunani dan berkembang disana.
2.
Dalam perkembangannya di
Yunani, sebenarnya banyak sumbangsih perempuan didalanya, namun kurang
terekspos sehingga tidak sampai kepada kita. Tapi masih ada kemungkinan untuk
menelisik filsuf wanita.
3.
Hanya ada sekitar 16-25%
filsuf perempuan di dunia dan didominasi oleh filsuf barat.
4.
B.
Kenapa disebut filsafat islam?
1.
Filsafat islam adalah ushul
fiqh, karena merupakan cabang keilmuan yang sangat erat kaitannya dengan
kemampuan berpikir. Itu menurut salah satu grand syekh azhar dahulu. Syekh
mustofa abdurroziq
2.
Ada juga yang mengatakan,
bahwa filsafat yang tumbuh dan berkembang dengan mengaitkan sisi atau fakta
spiritual islam.
3.
Kenapa tidak disebut
filsafat arab? Karena Arab secara diksinya menunjukkan suatu continental atau
tempat tertentu. Sangat sempit jika disandingkan dengan kata arab.
4.
Sebab filsuf wanita tidak terekspos:
Banyak menulis, tapi terpisah pisah, ada yang di surat, alegori, hanya
diskusi, tanpa ditulis.
Biasanya mereka hanya menulis terkait ide ide parsial yang tidak utuh
Persepsi filsafat hanya kepada filsuf yang terkenal saja.
Perempuan lebih mengutamakan rasa, dibandingkan akal. Sehingga kurang
objektif dalam berpikir terhadap hal hal yang krusial. Ini merupakan factor
terbesar yang membuat filsuf wanita tidak terekspos.
5.
Fenomena ini sudah terjadi
di Yunani sejak dahulu
6.
Kenapa sampai sekarang belum
ditemukan filsuf wanita? karena dari zaman sohabah pun kebayakan membahas
tentang periwayatan hadis dan belum ada yang membahas perihal ketuhanan dan
filsafat.
Pertanyaan :
1.
Apakah menjadi seorang
filsuf harus mempunyai sikap kritis?
Iya, perlu. Karena dengan kritis kita bisa
skeptis. Dari situ kita bisa ragu dan bertanya-tanya sehingga akan muncul
banyak perspektif yang kita dapat. Berfikir kritis supaya kita bisa berfikir
out of the box.
2.
Peran atau kontribusi nyata
apa yang bisa kita lakukan sebagai lulusan aqidah filsafat?
Menurut subyektif saya, minimal kita bisa
membebaskan diri supaya kita bisa menjadi seorang pelajar yang jujur.
Mendedikasikan waktunya untuk belajar, tak berhenti sampai benar-benar paham.
Menjadi seorang pelajar yang punya sikap dan tidak mudah terbawa arus hingga
akhirnya bisa mencerahkan orang-orang di luar sana.
Pesan dari kak hamidah :
Ayo kita belajar dengan jujur, sepenuh hati dan dengan
maksimal. Baca muqorror itu wajib, tapi juga harus diselingi dengan membaca
buku-buku yang lain.
Notulis,
Nur Halimah
Komentar