Skip to main content

Adakan Webinar, Keputrian SEMA-FU Perluas Wawasan dan Cakrawala Mahasiswi Ushuluddin



Keputrian SEMA-FU yang merupakan subdivisi HUMAS SEMA-FU mengadakan acara webinar keputrian ushuliyyat mendunia dengan tajuk:  Keputrian Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Menyapa: Satukan Persepsi, Eratkan Silaturahmi, Perluas Cakrawala Informasi.

 

Webinar tersebut terbagi menjadi 3 cabang, Tafsir, Hadis, dan Aqidah Filsafat diadakan secara terbuka untuk mahasiswi Ushuluddin melalui aplikasi Google meet selama 3 hari, Selasa, Rabu, dan Jumat (1, 2, dan 4 Desember) dan disiarkan langsung di channel Youtube Ushuluddin Cairo.

 

Webinar pertama adalah cabang Tafsir dengan narasumber Dea Aulia, BS. Mahasiswi pascasarjana Universitas Islam Internasional Islamabad, Pakistan. Webinar perdana ini dibuka dengan sambutan dari Hunna Hayyu sebagai ketua panitia sekaligus ketua keputrian SEMA-FU. Webinar dengan tema "Meneladani Bintu Syathi" tersebut berlangsung selama 2 jam, dimulai pukul 18.00 sampai dengan pukul 20.00 CLT.

 

Webinar kembali berlanjut pada hari Rabu (2/12) dengan pembahasan materi hadis yang dibawakan oleh Raudhaturrahmah, Lc. Mahasisiwi pascasarjana Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Dengan tema "Meninjau Sedikitnya Ulama Hadis Wanita". Webinar ini dimulai pukul 14.30 sampai 16.00 CLT.

 

Webinar terakhir pada hari Jumat (4/12) yang membahas materi Aqidah Filsafat dengan narasumber Hamidatul Hasanah, Lc. Mahasiswi pascasarjana Universitas Al Azhar Kairo, Mesir. Dengan  tema yang dibawakan "Wanita Dalam Kacamata Filsafat Islam". Webinar ini dimulai pukul 14.30 sampai pukul 16.00 CLT.


Notulis,

Nur Halimah

Comments

Popular posts from this blog

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent