Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label mahasiswa

Seminar Kepenulisan Risalah Ilmiah; Program Baru sebagai Edukasi Masisir tentang Sidang Terbuka

  Bagian Keilmuan Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) akhirnya usai merampungkan program akhir berupa Seminar Kepenulisan Risalah Ilmiah pada Kamis (06/07). Dengan Ustadz Muhammad Nuruddin, Lc., Ma., sebagai narasumber yang sudah dikenal oleh segelintir masisir, seminar ini disambut dengan antusias yang cukup tinggi. Itu dibuktikan dengan hadirin yang terdiri dari mahasiswa tingkat awal hingga akhir, bahkan juga mahasiswa diluar Fakultas Ushuluddin. Dalam acara seminar ini, Ust. Nuruddin menjelaskan bagaimana tahap-tahap penulisan risalah ilmiah dengan cukup detail, seperti bagaimana cara menulis judul, isi dan penutup. Selain itu, alumni Jurusan Akidah dan Filsafat ini juga memberikan tips-tips berupa cara memilih buku, mencari manuskrip dan berbagi tentang suka-dukanya selama menulis risalah ilmiah. Tak kalah semangat dari narasumber, para hadirin melontarkan beberapa pertanyaan, seperti bagaimana cara membaca referensi dengan benar dan bagian apa saja yang biasanya dir

Inovasi baru Ittiba’ 2023; Mentoring dan UEX-CLASS yang kembali dihadiri ratusan peserta

Ittiba’, akronim dari Iltiqa’ Ath-Thullab Al-Judud ma’a Ittihad Ath-Tholabah kembali dilaksanakan pada tahun ini dengan sukses. Program kerja tahunan Senat Mahasiswa Ushuluddin (SEMA-FU) yang berupa orientasi mahasiswa baru (Maba) Ushuluddin tersebut diadakan dengan tema yang berbeda, yakni; “Reveal Yourself And Find Your Treasure” . Lewat tema ini, SEMA-FU mengajak para maba untuk menggali harta karun yang sebenarnya terdapat dalam value diri masing-masing. Awalnya, pihak SEMA-FU cukup skeptis karena intensitas Maba al-Azhar pada tahun ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya. Namun nyatanya, Ittiba’ berhasil menarik sekitar lebih dari 250 maba untuk mendaftar. Pada tahun ini, Ittiba’ memiliki beberapa terobosan baru. Hal pertama adalah diadakannya mentoring , yaitu sebuah kegiatan antara mentor dari anggota SEMA-FU dan mentee yang merupakan maba Ushuluddin. Kegiatan tersebut dimulai dari pra acara Ittiba’ yang diisi dengan perkenalan, sharing , serta permainan yang dilaksanakan

Laporan Kerja Semester SEMA-FU Kabinet Qushwa: Jangan cari harum di SEMA-FU, tapi harumilah SEMA-FU

Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) dengan sukses melaksanakan Laporan Kerja Semester (LKS) pada Senin (13/02), bertempat di Aula Wisma Nusantara, Rabea El-Adawea, Madinat Nasr, Kairo. LKS bertujuan untuk melaporkan program kerja yang telah tercapai selama satu semester guna mempermudah pembuatan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) diakhir masa jabatan. Acara ini dihadiri oleh Dewan Pengurus, Tim Fraksi dan BPO selaku pengawas organisasi. Pada pukul 10.40 CLT . , acara dimulai dan dipandu oleh Muhammad Sholah El Madany Fath selaku Master of Ceremony (MC), lalu disusul oleh pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Muhammad Fatih Fikri Rabbani. Sesudah itu, para hadirin berdiri untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PPMI yang dipimpin oleh Syifa Aisya Alifia. Kemudian, Masagus Farhan Al-Fattah selaku Ketua LKS memberikan sambutan pertama. Dalam sambutannya, Masagus menjelaskan tujuan LKS ini diadakan, yakni melaporkan program kerja setengah tahun kebelakang, Sambutan ked

Grand Try Out; Try Out Perdana Seluruh Fakultas secara Serentak oleh PPMI, Forsema, dan BCB

Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) dengan sukses melaksanakan Grand Try Out bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Forum Senat Mahasiswa (Forsema) dan Beasiswa Cendekia Baznas (BCB). Acara ini dilaksanakan di dua tempat di Kota Nasr, Kairo yaitu di Aula Pasanggrahan KPMJB, Al Hay Al Asher dan Aula Wisma KMNTB, Al-Manteqah Ath-Thamenah pada Sabtu (17/12). Selain Fakultas Ushuluddin, acara ini secara perdana menaungi Try Out fakultas lainnya, yang sebelumnya dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing fakultas. Program Grand Try Out yang dilaksanakan di KPMJB dimulai sekitar pukul 10.00 CLT . oleh Wildan Akbar Fathurrahman sebagai Pembawa Acara, yang disambung dengan sambutan oleh Wakil Ketua SEMA-FU, Muhammad Rizky Kurniawan. beliau menyebut Grand Try Out ini sebagai gebrakan baru. Pertama , beliau mengingatkan bahwa ujian Azhar tidak bisa dianggap remeh. Kedua , beliau juga mengingatkan bahwa Try Out ini bukan hanya sekedar simbolis. “T

Kupas Tuntas Tersis Berpredikat Mumtaz Ustadz Fauzan Anshory, Lc., M.A.

Kairo - Satu lagi mahasiswa Fakultas Ushuluddin Kairo, Ustadz Fauzan Anshory Ghozali, Lc., M.A., mencapai predikat mumtaz pada sidang tesisnya yang berlangsung di auditorium Imam Adz-Dzahabi, Fakultas Ushuluddin Banin, Universitas Al-Azhar, El Darb El Ahmar, Kairo pada Ahad (20/10). Sidang terbuka yang berlangsung selama tiga jam itu diampu oleh Prof. Dr. Musthafa Hasan Hasan Abu Al-Khoir; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Kairo dan Kepala Departemen Hadis dua periode sebelumnya sebagai Pembimbing Utama, Dr. Mahmud As-Sayyid Asy-Syaikh; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Kairo sebagai Pembimbing Pendamping, Prof. Dr. Hisyam Ibrahim Faraj; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Kairo dan Kepala Departemen Hadis periode sebelumnya sebagai Pendebat Internal dan Prof. Dr. Mamduh Muhammad Ahmad; Dosen Hadis dan Ulumul Hadis Fakultas Ushuluddin Zaqaziq sebagai Pendebat Eksternal. Pemuda Minang itu mengaku bahwa ia tak terlalu rajin dalam menggarap

Pelantikan Kabinet “Qushwa” dan Fraksi BPO Periode 2022/2023: Menjadi Organisator Berlandaskan Tiga Hal, Harmoni Cinta Kreasi

“Pelantikan adalah sebuah awal kalian berjuang, tata kembali niat kalian, pergunakan ilmu yang telah kalian punya untuk memajukan senat,” tutur Muhammad Yusril pada Pelantikan D ewan P engurus dan Fraksi Badan Pengawas Organisasi SEMA-FU pada Sabtu (17/09) di Aula Wisma KMNTB, Al-Manteqah Ath-Thamenah, Madinat Nasr, Kairo. Selain Pelantikan DP SEMA-FU, acara yang dihadiri oleh anggota BPO SEMA-FU, Dewan Konsultatif SEMA-FU, Ketua dan Wakil FORSEMA, Ketua Wihdah PPMI Mesir, dan Demisioner SEMA-FU   t ersebut juga meliputi pemaparan Rancangan Kerja Tahunan, perkenalan antar anggota DP SEMA-FU, dan pemilihan nama kabine t . Mulai pukul 10.00 CLT, acara dipandu oleh Pembawa Acara, Muhammad Naufal. Acara diawali dengan membaca surah   a l- Fatihah bersama-sama dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Masagus Farhan Al-Fattah. Selanjutnya, para hadirin berdiri untuk melagukan Indonesia Raya dan Mars PPMI yang dipimpin oleh Hanifa Minhajil Hayah. Sambutan pertama diberikan oleh Ket

SEMA-FU Development Week: Pembekalan Sebelum Pelantikan

Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin melaksanakan kegiatan SDW yang merupakan akronim dari SEMA-FU Development Week pada Senin (29/7) dan Selasa (30/7) di Aula Baruga KKS, Dr Ismail Wahbi, Al Asherah, Nasr City, Cairo. SEMA-FU Development Week merupakan kegiatan uprading dewan pengurus SEMA-FU yang dilaksanakan untuk mengenalkan senat kepada dewan pengurus baru dan membekali mereka dengan kompetensi yang dibutuhkan. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjang pengembangan kapabilitas, meningkatkan mutu, pengetahuan, ilmu berorganisasi, dan membangun semangat kepengurusan selama satu periode ke depan dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang berkompetensi dan berpengalaman dibidangnya. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini kegiatan  upgrading dilaksanakan sebelum pelantikan. "Pelantikan merupakan momen bahwa dewan pengurus resmi menjabat. Maka ketika resmi menjabat, harus ada pula faktor lain juga yang mengiringi peresmian. Perencanaan program kerja yang matang, dan kapabili

Wujud Kedewasaan Intelektual Masisir Ideal

Apa itu ideal? Seperti apa sosok yang ideal? Apa kriteria seorang yang ideal? Pertanyaan di atas pasti telah banyak menjangkiti pikiran para Masisir – julukan untuk mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang ada di Mesir -. Jika berkeliling ke Yunani Kuno, ada ajaran Filsafat Plato tentang Dunia Ide. Dunia Idenya Plato itu abstrak dan utopis. Seperti itulah perspektif saya terhadap kata ‘ideal’, yaitu abstrak, juga utopis. Karena ideal itu kontradiktif dengan perspektif, yang di mana perspektif itu relatif. Karenanya, masisir memaknai kata ‘ideal’ itu berbeda-beda, sesuai dengan hasil pembacaan mereka terhadap realitas yang ada. Hal ini – perbedaan interpretasi makna ideal menurut masisir – diperkuat dengan teorinya Profesor Hamdi Zaqzuq dalam bukunya ‘Filsafat Moral’, yang berkata bahwa pikiran manusia takkan pernah terlepas dari pengaruh dua hal ; yaitu faktor genetik biologis yang ia bawa sejak lahir dan faktor milieu yang ia tempati. Alih – alih kata ‘ideal’ itu identik dengan sifat ut

Mahasiswa Super

Semua pelajar yang telah menginjakkan kakinya di negeri kinanah tentunya mempunyai niat luhur yang sama, yaitu menimba ilmu sebanyak-banyaknya. Didasari dengan niat yang tulus tersebutlah semua usaha dikerahkan. Belajar dan terus belajar. Dengan style dan kecenderungan yang bermacam-macam membuat keragaman corak kegiatan belajar yang beraneka ragam. Dari situlah banyak muncul perbedaan mengenai cara belajar yang paling efektif dan paling sempurna untuk mendapatkan ilmu yang berguna. Sebutlah diantara mereka ada yang gemar mengaji, talaqqi sana sini, dan berburu permata ilmu dari lisan para masyaikh yang luar biasa. Mereka bak tentara garda depan yang selalu sigap mengikat ilmu pengetahuan yang tak terhingga. Ada juga fokus utamanya pada bangku perkuliahan. Mereka memang jarang terlihat di majelis-Majelis talaqqi. Namun mereka tak pernah absen mengikuti setiap muhadoroh di kuliah. Merekalah mahasiswa/i teladan dan menjadi permadona yang bersinar namanya di seantero kampus. Lalu kelompok

Role Model Masisir, Dipilih atau Dilahirkan?

Berbicara tentang “Role model” tentu istilah ini selalu identik dengan kata “teladan.” Ya, kata role model sendiri mungkin terlihat jarang digunakan secara langsung, karena pada pengaplikasiannya banyak istilah lain yang digunakan dengan makna sama seperti role model, tentunya dengan tidak keluar dari esensi makna “teladan.” Seperti agama Islam misalnya yang menjadikan Rasulullah Saw sebagai teladan bagi umatnya, tetapi menggunakan istilah lain dalam penyebutannyanya, yakni “Uswatun hasanah.” Di luar dari pembahasan terkait perdebatan tentang penting atau tidaknya sosok role model, saya ingin beralih kepada penggunaan kata role model secara khusus. Banyak kelompok atau beberapa orang yang sebenaranya memiliki role model bagi pribadi mereka masing-masing, baik yang mereka sadari atau tidak. Penggunaan ini pada dasarnya mereka gunakan saat merasa ada sosok yang memang memberi pembelajaran dan teladan penting bagi mereka, tentunya dalam hal ini sosok tersebut memang memiliki beberapa sisi