Langsung ke konten utama

Silaturrahmi Akbar Ushuluddin Getarkan Bangunan Syekh Solih Kamil



Silaturrahmi Akbar Ushuluddin sukses berjalan dengan meriah meramaikan Gedung Syekh Solih Abdullah Kamil, Hari Ahad 5 Agustus 2018. Pengunjung mulai berdatangan sejak pukul 2 siang disambut oleh pameran buku-buku terbaru oleh PMIK dan Meet and Great bersama penulis-penulis produktif masisir, bazar beraneka makanan khas nusantara, terlihat juga stand MAK Travel dengan penawaran special discount harga tiket 5 %.

Hadir pada acara ini para tetamu istimewa dari Universitas Al-Azhar, mulai dari Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin Prof. Dr. Abdullah Muhyi Azb, guru besar Tafsir dan Ilmu Alquran Prof. Dr. Muhammad Salim Abu Ashi, guru besar Dakwah dan Tsaqofah Prof. Dr. Ahmad al-Syarnubi; dari KBRI Kairo Bapak Atase Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Utsman Syihab ditemani Bapak Cecep Taufiqurrahman, MA; jajaran DPP PPMI Mesir dengan komandan Saeful Jihad, DPP Wihdah PPMI Mesir dengan ketua Tengku Masyitoh Azzahra, para ketua kekeluargaan, senat, afiliatif, almamater dan banyak hadirin yang ditaksir berjumlah 300-an orang.

Acara resmi dibuka pukul 16.30 oleh duet master of ceremony asal Madura, Khalilurrahman Zubaidi mahasiswa Indonesia dengan indeks prestasi terbaik di tingkat 2 dan Saidah Fiddaroin aktris film Takdir dan Doa. Pembacaan ayat suci dilantunkan dengan indah oleh duet kontingen MTQ Internasional 2018, Hasbullah dan Lili Nurindah Sari. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Biladi.

Kata sambutan pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Abdullah Muhyi Azb dengan mengucapkan selamat kepada para mahasiswanya atas keberhasilan menuntaskan ujian di Universitas Al-Azhar tahun ajaran 2017-2018: "Saya selalu berharap yang terbaik untuk putra-putri kami agar terus berprestasi dan bertahan menjalankan studi hingga menyelesaikan pascasarjana, magister hingga doktoral."


Ia juga menegaskan komitmen seorang Azhari berpegang teguh pada manhaj wasathi: "Besar harapan kami, agar putra-putri kami belajar dengan giat menyongsong masa depan menjadi duta-duta Azhari yang menyebarkan ajaran dan pemikiran-pemikiran yang lurus serta membendung arus-arus pemikiran radikal kiri dan kanan. Anda semua mempelajari di al-Azhar manhaj washati yang terepresentasikan dalam Madzhab Asy'ari sebagai mazhab yang paling merata penyebarannya di antara seluruh umat Islam di dunia." Tuturnya.

Ia melanjutkan dengan menjelaskan perbedaan antara Islam dan pemikiran Islami, "Islam adalah Alquran dan As-Sunnah itu sendiri. Sedangkan pemikiran Islami adalah pendekatan dalam memahami teks kedua sumber ajaran Islam tersebut, terlepas dari benar atau kelirunya pemahaman itu. Kita tidak ingin mendakwakan kebenaran berpihak di mana, tetapi Al-Azhar mantap memilih manhaj Asy'ari yang dijadikan sebagai bahan ajar pokok, karena mengikuti sawād al-A'zhom. Statistik menunjukkan bahwa penganut manhaj Asy'ari dan Maturidi mencapai 1,3 Miliyar orang di seluruh penjuru dunia."

Guru besar Akidah dan Filsafat itu mengakhiri sambutannya dengan memberikan pujian kepada kedua partner di sampingnya yang akan menjadi pembicara seminar, "Prof. Dr. Muhammad Salim Abu Ashi ini adalah seorang ilmuan besar dan ensiklopedis yang menguasai berbagai cabang ilmu, mulai dari konsentrasinya pada Tafsir dan Ulumul Quran, ia juga mendalami ilmu Aqidah, Mantiq Qadim, Adab al-Bahts wa al-Munazhoroh, Ushul Fiqh. Begitupun Prof. Dr. Ahmad al-Syarnubi, seorang ilmuan besar yang menguasai banyak bahasa dan memiliki wawasan luas atas bermacam peradaban, kebudayaan dan pemikiran."


Selanjutnya Muhammad Zainuddin Ruslan mahasiswa asal Lombok menyampaikan kata sambutan berbahasa Arab atas nama ketua panitia pelaksana dengan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang mempunyai andil dalam menyukseskan acara, memperkenalkan satu persatu pemateri dan mempermaklumkan perubahan pembicara. Ia juga menyampaikan tujuan terinisisinya acara ini mulai dari seminar ilmiah hingga ushuluddin award.

Dr. Usman Syihab mengawali sambutannya dengan menyampaikan terimakasih kepada semua civitas Universitas al-Azhar mulai dari Imam Akbar, rektor, semua dekan dan semua dosen di universitas tertua di dunia ini atas bimbingan terbaik yang mereka berikan kepada mahasiswa Indonesia.

Bapak Atdikbud bernostalgia mengingat masa lalunya saat menjadi mahasiswa S1 di Universitas Al-Azhar dengan menyebut guru-guru kecintaannya seperti Mahmud Hamdi Zaqzuq dan Muhyiddin Ash-Shofi. Beliau lulus dalam jangka waktu yang tepat dari tahun 1988 sampai 1992 dengan predikat Jayyid Jiddan. Prestasinya itu membuat namanya muncul di sebuah koran harian Mesir, berbekal Koran itu, ia memasukkan pendaftaran ke rektor Universitas Islam Internasional Malaysia dan langsung diterima dengan full beasiswa.

Ia juga menyampaikan pengaruh besar Fakultas Ushuluddin dalam melahirkan orang-orang hebat di Indonesia dalam berbagai bidang keilmuan dan pengabdian. "Di hadapan anda ini adalah anak-anak anda yang di masa depan akan menjadi duta-duta al-Azhar, khususnya Ushuluddin yang pulang menyebarkan agama Islam dan risalah Al-Azhar."

Secara khusus Atdik berterimakasih dan memuji ketua Senat Ushuluddin menjabat, Arief Mughni. "Saya mengenalnya sebagai mahasiswa yang rajin dan penuh semangat dalam menjalankan amanahnya menduduki jabatan ketua senat dengan program-programnya. Hebatnya, hari ini dia berhasil mengumpulkan kita disini bersama para guru besar."





Seminar yang dinanti-nati dimulai dengan moderator Ustadz Ahmad Ikhwani, M.A. Kandidat doktor departemen Hadits dan Ulumul Hadits itu memberikan pengantar ciamik tentang kontribusi peradaban Islam pada golden era-nya kepada dunia. 

“Pengaruh-pengaruh itu hingga hari ini jelas terasa dan terang benderang, tidak terbantahkan kecuali oleh orang-orang yang keras kepala. Namun kita tidak ingin berbangga-bangga dan berlagu dengan kejayaan yang telah berlalu, tapi kita lupa kenyataan di depan mata. Di sini kita patut merenung, apa faktor-faktor yang menyampaikan umat Islam kepada fakta kemunduruan peradaban yang kita rasakan saat ini? Apakah ada harapan di tengah peperangan, pertikaian, kemiskinan dan kemunduran ilmu pengetahuan untuk kembali kepada kejayaan? Apakah syarat-syarat untuk meraih kebangkitan itu?"

Kemudian mahasiswa asal Lampung itu mempersilakan satu persatu berbicara. Dalam waktu yang singkat, banyak sekali poin-poin segar tentang peradaban Islam yang dipetik dari kedua pembicara, membangkitan optimisme kepada para pemuda untuk menjadi bagian bagi kebangkitan peradaban. Notulasi dari penyampaian kedua narasumber akan kami bahas pada artikel di web selanjutnya dengan izin Allah.

Seminar usai, tapi rangkaian acara tetap berlanjut dengan seru dan hidup. Penganugerahan award dengan lima kategori kepada nominator terpilih melalui voting lewat akun facebook dan instagram resmi senat Ushuluddin. 

Kemeriahan jugfa ditambah dengan penampilan IPQI, Nuzhah dan Rampak Bedug yang menampilkan skill kesenian terbaiknya.

Acara besar yang terakhir di adakan oleh Kabinet Kayu Bakar SEMA-FU sebelum agenda LPJ ini berakhir pada pukul 21.30 Waktu Kairo menyisakan berbagai kenangan indah, kesan menarik dan tentunya ilmu-ilmu serta semangat baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent

10 Prinsip Dasar Ulumul Quran

A. Ta’rif/Definisi Ulumul Quran      Ulumul Quran merupakan kumpulan masalah dan pembahasan yang berkaitan dengan Alquran.  B. Maudhu’/Objek pembahasan Ulumul Quran        Ulumul Quran adalah satu disiplin ilmu yang fokus membahas masalah-masalah Alquran. Mulai dari pembahasan Nuzulul Quran, penugmpulan ayat-ayat Alquran, urutan ayat, bayanul wujuh (penjelasan tentang peristiwa yang mengiringi turunnya suatu ayat Alquran), Asbabun Nuzul, penjelasan sesuatu yan asing dalam Alquran, dan Daf’us syubuhat (menjawab keraguan yang mempengaruhi  keeksistensian Alquran), Dsb. C.  Tsamroh/Manfaat mempelajari Ulumul Quran Dalam kitab Ta’limul Muta’allim syekh Az-zarnuji mengungkapkan; bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil tersendiri. Adapun hasil dari mempelajari Ulumul Quran adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peristiwa yang mempengaruhi Al quran dari masa baginda nabi Muhammad SAW. hingga sekarang.  2. Megetahui keraguan-keraguan yang datang dari beberapa arah, ser

10 Prisnsip Dasar Ilmu Nahwu

A.      Takrif: Definisi ilmu Nahwu Dalam pembahasan ini, definisi ilmu Nahwu bisa diketahui dari dua hal: 1.       Secara Etimologi (Bahasa). Lafaz An-nahwu setidaknya memiliki 14 padanan kata. Tapi hanya ada 6 makna yang masyhur di kalangan para pelajar; yakni Al-qoshdu (niat), Al-mitslu (contoh), Al-jihatu (arah tujuan perjalanan), Al-miqdaru (nilai suatu timbangan), Al-qismu (pembagian suatu jumlah bilangan), Al-ba’dhu (sebagaian dari jumlah keseluruhan). النحو Terjemahan Padanan kata Niat النية Contoh المثل Arah الجهة Nilai, Kadar المقدار Bagian القسم Sebagian البعض 2.       Secara Terminologi (istilah). Dalam hal ini Ilmu Nahwu memiliki 3 pengertian:  a) Ilmu Nahwu adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi yang terletak di akhir suatu kalimat, baik kalimat itu berstatus mu’rob maupun mabni, dan ini adalah