Langsung ke konten utama

Resmi Dilantik, Ketua SEMA-FU : 42 Delegasi Ini Adalah Pasukan Bergelar 'Ashābul Arba’īn Li Ushūliddīn’

Doc : Perfotoan seluruh Dewan Pengurus SEMA-FU 2017-2018

Usai dilantiknya Dewan Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) masa bakti 2017-2018, Arief Mughni, ketua SEMA-FU yang baru, mengatakan bahwa 42 Dewan Pengurus yang baru dilantik ini adalah pasukan bergelar "Ashāb al-Arba'īn Li Ushūl al-Dīn"

Arief menyatakan bahwa 42 orang—bersama ketua dan wakil, merupakan buah pikiran dari jumlah Hadis pilihan milik Imam Nawawi yang berjumlah 42, atau yang kita kenal dengan Arba'in Nawawi.  Banyak yang mengira bahwa hadis Arbain Nawawi berjumlah 40—karena tertulis jelas dijudulnya “arba’in” (40), padahal didalamnya terdapat 42 hadis, persis seperti jumlah DP SEMA-FU saat ini. Ia juga berpendapat bahwa angka 40 adalah jumlah yang pas untuk ukuran kepengurusan Senat, melihat kekeluargaan, atau afiliatif lainnya yang lebih banyak dari angka itu. 

 "Nominal 40 selalu menjadi banyak tolak ukur dalam kehidupan.  Rasulullah saw, contohnya, diutus menjadi nabi pada umur 40. Imam Ghazali pun merakit sebuah kitab bertajuk 40 Pondasi Dasar Agama (Kitab al-Arbain Fii Ushuluddin).  Begitupun judul-judul yang sering mengangkat angka 40 sebagai nominal yang pas ; seperti 40 nasehat ini, itu, dll.", tegas Arief.

Selain dari Arbain Nawawi,  Arief juga menggambarkan DP SEMA-FU kali ini layaknya kaum Anshor dan Muhajirin. Kaum Anshor disini adalah interpretasi dari mereka yang sudah  bersedia menjadi SEMA-FU dari awal, yakni usai SPA-LPJ Ushuluddin diselenggarakan. Adapun miniatur kaum Muhajirin disini adalah mereka yang direkrut baru oleh Arief Mughni dengan melihat bakat setiap orang.  "Dengan bersatunya Kaum Anshor dan Muhajirin,  kelompok ini akan lebih erat dan maju, seperti yangditerapkan Rasulullah saw. dulu", ujar Arief.

Pelantikan SEMA-FU yang diadakan di Aula Griya KSW ini mendapat kesempatan untuk langsung dilantik oleh Wakil Presiden PPMI Mesir, Fakhry Emil Habib, dengan disaksikan oleh Badan Pengawas Organisasi (BPO) SEMA-FU,  Dewan Konsultatif (DK) SEMA-FU, Ketua Senat FBA dan FDI serta beberapa delegasi dari kabinet Progresif PPMI Mesir saat ini. 

Doc : Arief Mughni saat menyampaikan orasi pasca pelantikan
Mengawali sambutannya pra-pelantikan, Arief Mughni mengutip sebuah perkataan salah satu komando pasukan Muslim penakluk Andalusia, Thoriq bin Ziyad, yang sudah tidak asing bagi kita semua. Walaupun masih diragukan periwayatannya, Mahasiswa asal Aceh ini tetap menegaskan untuk selalu bertekad terus maju kedepan,  bukan mundur ke belakang, layaknya orasi Thoriq bin Ziyad kala itu. Ia berkata sempat takut dan tidak siap diawal. Namun dengan tekad yang kuat dan bersholawat keatas Nabi, dirinya menyatakan siap untuk maju sebagai Ketua SEMA-FU.

"Seperti yang dituturkan Fahri dalam AAC, saya ini layaknya percikan api kecil yang tidak bisa melakukan apa-apa, bahkan untuk menerangi ruangan saja pun tak akan mungkin. Namun dengan kehadiran kalian semua, adalah sebagai kayu bakar kami untuk membakar percikan api kecil ini untuk menjadi api unggun yang dapat menerangi gelapnya dunia...Ingat, kita bukanlah yang terbaik di masisir, namun kita harus selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik pada mereka semua",  Tutur alumni Pondok Raudoh Hasanah tersebut.

Sebelum menuju pelantikan, Habib mengingatkan pada warga senat untuk tidak fokus dalam penjurusan sebuah ilmu. Ia menceritakan kisah-kisah para ulama-ulama terdahulu yang tidak pernah mendalami penjurusan sebelum mencapai derajat mufti.Imam Nawawi, misalnya, sebelum ia menjadi seorang Ulama Hadis, ia telah menghabiskan masanya menjadi seorang mufti, begitupun  Imam Ibnu Hajar al-Asqalani.

“Jangan sampai gara-gara penjurusan, kita semua meninggalkan apa-apa yang wajib bagi kita. Itu layaknya mengambil lauk, tanpa nasi. Kami berharap pada SEMA-FU untuk meningkatkan keilmuan di ushuluddin khususnya agar bisa selevel dengan Imam Nawawi, Imam Ar-Razi, Imam Ibnu Hajar yang menjurus pada suatu ilmu, namun tidak meninggalkan apa-apa yang wajib baginya”,
terang Habib.

Acara ini dilanjutkan dengan pelantikan dan ditutup dengan sebuah Upgrading oleh rekan-rekan Dewan Konsultatif, diantaranya Edi Sumardi dan Fitriatunnisa, yang pernah menjabat sebagai pengurus SEMA-FU ditahun sebelumnya. Dan dalam waktu dekat ini Arif akan mengumpulkan seluruh DP SEMA-FU yang baru, guna penulisan program kerja selama satu tahun kedepan. 

Fitritunnisa berpesan kepada pengurus Senat yang baru untuk menjaga kekompakan, serta merancang program kerja dengan sedemikian rapih. "Lebih baik kalian mempunyai beberapa program, namun terlaksana dengan baik dan tertata, daripada banyak program kerja namun banyak yang terbengkalai... Disamping itu kokohkan ukhuwah kalian semua ; antara kalian yang berbeda tingkat, tidak ada perbedaan, saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain", tutup Fitri. 

Red : Bana Fatahillah

Doc : Bincang santai bersama DK dan BPO SEMA-FU

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Makna Sifat Wahdaniyah?

Sifat wahdaniyah merupakan salah satu sifat Salbiyah dari sifat-sifat wajib Allah. Sifat salbiyyah yaitu: هي الصفات التي تنفي عن الله ما لا يليق بذاته تعالى "Sifat-sifat yang menafikan dari Allah segala sifat yang tidak layak pada Dzat-Nya" Maka sifat wahdaniyah adalah sifat yang menafikan at-ta'ddud (berbilang-bilang), baik itu berbilang dalam dzat (at-ta'addud fî ad-dzât), berbilang dalam sifat (at-ta'addud fî ash-shifât) dan berbilang pada perbuatan (at-ta'addud fî al-af'âl). Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.        Keesaan Dzat (Wahdah ad-Dzât) , ada dua macam: a.        Nafyu al-Kamm al-Muttashil (menafikan ketersusunan internal) Artinya, bahwa dzat Allah tidak tersusun dari partikel apapun, baik itu jauhar mutahayyiz, 'ardh ataupun jism. Dalil rasional: "Jikalau suatu dzat tersusun dari bagian-bagian, artinya dzat itu membutuhkan kepada dzat yang membentuknya. Sedangkan Allah mustahil membutuhkan pada suatu apapun. Ma

10 Prinsip Dasar Ilmu Mantiq

 كل فن عشرة # الحد والموضوع ثم الثمرة ونسبة وفضله والواضع # والاسم الاستمداد حكم الشارع مسائل والبعض بالبعض اكتفى # ومن درى الجميع حاز الشرفا      Dalam memahami suatu permasalahan, terkadang kita mengalami kekeliruan/salah paham, karena pada tabiatnya akal manusia sangat terbatas dalam berpikir bahkan lemah dalam memahami esensi suatu permasalahan. Karena pola pikir manusia selamanya tidak berada pada jalur kebenaran. Oleh karena itu, manusia membutuhkan seperangkat alat yang bisa menjaga pola pikirnya dari kekeliruan dan kesalahpahaman, serta membantunya dalam mengoperasikan daya pikirnya sebaik mungkin. Alat tersebut dinamakan dengan ilmu Mantiq. Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas Mabadi ‘Asyaroh - 10 prinsip dasar -  ilmu Mantiq. A.  Takrif: Definisi Ilmu Mantiq      Ditinjau dari aspek pembahasannya, ilmu Mantiq adalah ilmu yang membahas tentang maklumat – pengetahuan - yang bersifat tashowwuri (deskriptif) dan pengetahuan yang besifat tashdiqi (definit

10 Prinsip Dasar Ilmu Tauhid

A. Al-Hadd: Definisi Ilmu Tauhid Ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang bisa meneguhkan dan menguatkan keyakinan dalam beragama seorang hamba. Juga bisa dikatakan, ilmu Tauhid adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan dan metode yang bisa mengantarkan kita kepada keyakinan tersebut, melalui hujjah (argumentasi) untuk mempertahankannya. Dan juga ilmu tentang cara menjawab keraguan-keraguan yang digencarkan oleh musuh-musuh Islam dengan tujuan menghancurkan agama Islam itu sendiri. B. Maudhu’: Objek Pembahasan Ilmu Tauhid Ada beberapa pembahasan yang dijelaskan dalam ilmu ini, mulai dari pembahasan `maujud` (entitas, sesuatu yang ada), `ma’dum` (sesuatu yang tidak ada), sampai pembahasan tentang sesuatu yang bisa menguatkan keyakinan seorang muslim, melalui metode nadzori (rasionalitas) dan metode ilmi (mengetahui esensi ilmu tauhid), serta metode bagaimana caranya kita supaya mampu memberikan argumentasi untuk mempertahankan keyakinan tersebut. Ketika membahas ent

10 Prinsip Dasar Ulumul Quran

A. Ta’rif/Definisi Ulumul Quran      Ulumul Quran merupakan kumpulan masalah dan pembahasan yang berkaitan dengan Alquran.  B. Maudhu’/Objek pembahasan Ulumul Quran        Ulumul Quran adalah satu disiplin ilmu yang fokus membahas masalah-masalah Alquran. Mulai dari pembahasan Nuzulul Quran, penugmpulan ayat-ayat Alquran, urutan ayat, bayanul wujuh (penjelasan tentang peristiwa yang mengiringi turunnya suatu ayat Alquran), Asbabun Nuzul, penjelasan sesuatu yan asing dalam Alquran, dan Daf’us syubuhat (menjawab keraguan yang mempengaruhi  keeksistensian Alquran), Dsb. C.  Tsamroh/Manfaat mempelajari Ulumul Quran Dalam kitab Ta’limul Muta’allim syekh Az-zarnuji mengungkapkan; bahwa setiap usaha pasti membuahkan hasil tersendiri. Adapun hasil dari mempelajari Ulumul Quran adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui peristiwa yang mempengaruhi Al quran dari masa baginda nabi Muhammad SAW. hingga sekarang.  2. Megetahui keraguan-keraguan yang datang dari beberapa arah, ser

10 Prisnsip Dasar Ilmu Nahwu

A.      Takrif: Definisi ilmu Nahwu Dalam pembahasan ini, definisi ilmu Nahwu bisa diketahui dari dua hal: 1.       Secara Etimologi (Bahasa). Lafaz An-nahwu setidaknya memiliki 14 padanan kata. Tapi hanya ada 6 makna yang masyhur di kalangan para pelajar; yakni Al-qoshdu (niat), Al-mitslu (contoh), Al-jihatu (arah tujuan perjalanan), Al-miqdaru (nilai suatu timbangan), Al-qismu (pembagian suatu jumlah bilangan), Al-ba’dhu (sebagaian dari jumlah keseluruhan). النحو Terjemahan Padanan kata Niat النية Contoh المثل Arah الجهة Nilai, Kadar المقدار Bagian القسم Sebagian البعض 2.       Secara Terminologi (istilah). Dalam hal ini Ilmu Nahwu memiliki 3 pengertian:  a) Ilmu Nahwu adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui kondisi yang terletak di akhir suatu kalimat, baik kalimat itu berstatus mu’rob maupun mabni, dan ini adalah