Langsung ke konten utama

Postingan

Superioritas Absolut terhadap Pemahaman Islam: Problematika Perbedaan Pendapat Umat Beragama Islam Menurut Kitab Al Munqidz min Al-Dholal

Superioritas Absolut terhadap Pemahaman Islam: Problematika Perbedaan Pendapat Umat Beragama Islam Menurut Kitab Al Munqidz Min A l- Dholal oleh Intan Nur Faizah Agama Islam merupakan agama yang sempurna serta memiliki syarat dan ketentuan yang mengikat untuk seluruh umatnya. Segala sesuatu yang ada di kehidupan ini sudah diatur kaidahnya oleh agama Islam. Mulai dari perilaku yang sangat dasar seperti etika ketika makan, bersin, hingga perilaku yang sangat kompleks. Semua syarat dan ketentuan tersebut tidak lain dan tidak bukan untuk menunjukkan serta menuntun umatnya agar senantiasa berada pada jalan  yang sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.  Nabi Muhammad SAW diutus ke atas muka bumi ini dan dihadiahkan kepada seluruh umat manusia atas rahmat Allah SWT sebagai pembawa kabar kembira dan petunjuk kepada kebaikan, serta sebagai penyempurna akhlak seluruh umat manusia. Segala sesuatu yang erat kaitannya dengan Nabi Muhammad SAW pastilah baik hakikatnya. Pengutusan Nabi Muhammad
Problematika Masisir; Bolehkah Interaksi antara Masisir dan Masisirwati? oleh Allah telah menciptakan manusia dengan keberagaman dalam bahasa, suku, dan warna kulit. Selain itu, Ia juga telah membagi gender manusia menjadi dua; laki-laki dan perempuan, sebagaimana firman-Nya: {يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ} [النساء : 1] “Wahai umat manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu dan menciptakan darinya pasangannya dan melahirkan dari keduanya laki-laki dan perempuan yang banyak.” [An-Nisa ayat 1]. Namun, bersamaan adanya kedua gender sebagai wujud kebijaksanaan dari Tuhan, agama telah memberi aturan-aturan yang berkaitan tentang hubungan keduanya demi tercapainya keadilan dan ketenteraman. Di antara aturan tersebut ialah yang berkenaan dengan hubungan intim di luar nikah atau yang lebih dikenal dengan zina. Keharaman dari perbua

Problematika Masisir; Masalah Keseharian Masisir

Masalah Keseharian Masisir Oleh : Tazkiya Al Kayyisa, Tingkat 1 Ushuluddin Apa itu problematika? Menurut Suharso, dkk. (2009) problematika adalah suatu kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang membutuhkan penyelesaian atau pemecahan. Masalah diartikan sebagai suatu hal yang menghalangi tercapainya tujuan. Apa perbedaan problem dan problematika? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, problem sendiri diartikan sebagai persoalan atau masalah. Sedangkan problematika merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menunjukan suatu permasalahan yang harus dipecahkan.Sebelum kita menjabarkan problematika interaksi masisir saat ini, ada baiknya mengetahui makna dari interaksi. Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi ketika dua atau lebih objek mempengaruhi atau memiliki efek satu sama lain. Ide efek dua arah ini penting dalam konsep interaksi, sebagai lawan dari hubungan satu arah pada cause dan effect . Dalam KBBI, kata interaksi berarti saling mempengaruhi, saling

Aktualisasi Nilai-Nilai Bermasyarakat Berlandaskan al-Hujurat Ayat 9 - 13 dalam Interaksi Sosial Masisir

Aktualisasi Nilai-Nilai Bermasyarakat Berlandaskan al-Hujurat Ayat 9-13 dalam Interaksi Sosial Masisir Oleh: Fayyadh Muchlis Muhammad Hanafi, Tingkat 2 Ushuluddin Dewasa ini, kuantitas masisir sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dengan bertambahnya jumlah, tentu membuat interaksi yang terjadi didalam lingkup bermasyarakat mahasiswa di Mesir menjadi semakin intens. Problematika yang terjadi dalam interaksi sosial di masyarakat, khususnya di ranah masisir pun kian muncul dan tidak ada habisnya untuk dibahas. Dilansir dari Bimo Walgito (1990: 57), interaksi sosial merupakan hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Sedangkan menurut H. Bonner (dalam Abu Ahmadi, 2002: 54), interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang

Asy’ariyah dan Maturidiyah; Mazhab Azhar dan Mayoritas Muslimin

Asy’ariyah dan Maturidiyah; Mazhab Azhar dan Mayoritas Muslimin oleh Lalu M. Zainul Hilal Muzakki Keberagaman merupakan bagian dari sunnatullah yang tak mungkin dipisahkan dari manusia. Begitu pula ketika berkaitan dengan interpretasi masing-masing individu terhadap kitab suci. Dalam perjalanannya Islam telah terbagi menjadi beberapa firqah atau golongan, sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah SAW bahwa Islam akan terpecah menjadi 73 golongan dan yang akan selamat adalah ahlussunnah wal jamaah . Di satu sisi, keberadaan hadis tersebut membuat kaum muslimin semakin perhatian untuk menjaga persatuan dan berhati-hati dalam menafsirkan nash . Namun di sisi lain, bermunculan perseteruan dan klaim sepihak berkaitan dengan ‘ ahlussunnah ’, bahkan kerap kali sampai berujung pada sikap saling mengkafirkan satu sama lain lantaran berbeda paham. Meski terbagi menjadi puluhan golongan, mayoritas ulama Islam —termasuk di dalamnya ulama Al-Azhar— meyakini bahwasanya ahlussunnah wal jama

Silaturahmi Duktur; SEMA-FU Berkesempatan Mengunjungi Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar

Senin, 10 Juli 2023 Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin berkesempatan untuk mengunjungi kediaman Syaikh Dr. Majdi Abdul Ghaffar selaku  Ketua Penjamin Peningkatan Mutu Pendidikan Fakultas Ushuluddin. Dalam silaturahmi tersebut Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar berbagi kisah inspiratif yang dapat dijadikian inspirasi oleh seluruh mahasiswa fakultas Ushuluddin, dan akan terangkum dalam beberapa  paragraf  : Perjalanan karir Prof. Dr. Majdi Abdul Ghaffar   se masa kecil hingga tingkat Doktoral.       Semasa kecil, beliau disibukkan dengan belajar Alquran di kuttab, desa beliau yang terletak di d aerah Kafr El-Zayat, Provinsi Gharbiyah.   Kemudian, beliau memperkaya wawasan keilmuannya  dengan  mengenyam pendidikan   di Madrasah Ibtid aiyah Al-Azhar yang terletak di daerah Tanta, hingga  Ma’had  T sanawiyah Al-Azhar Tanta, di  ma’had  ini jugalah Syeikh Mah mud Halim Syaltut pernah menimba ilmu  begitupun dengan Sya ikh Omar Hasyim.  Pada tingkatan inilah Prof. Dr Majdi Abdul Ghaffar  men