Serba-Serbi Forsha SEMA-FU: Seberapa Besar Latar Belakang Pendiriannya? [SEMA-FU] - Dunia kajian dalam ranah
mahasiswa dewasa ini semakin perlu digalakkan. Begitu pula di kalangan Masisir.
Kajian secara eksplisit dapat meningkatkan kelihaian seseorang dalam berdialog,
berdiskusi, menambah wawasan dan melatih kemampuan linguistik. Semakin pesatnya perkembangan teknologi
membuat orang-orang semakin mudah mendapatkan informasi. Namun berkembangnya
hal tersebut perlu dibarengi dengan metodologi yang matang karena ilmu tanpa
metodologi (manhaj) untuk menyampaikan dan mendiskusikan itu bagaikan genangan
air. Salah satu jalannya yaitu dengan kajian.
Di kalangan Masisir sendiri sudah
banyak berdiri komunitas-komunitas kajian. Komunitas-komunitas tersebut punya
konsep pembahasan sendiri yang saling berbeda satu sama lainnya. Pun dengan
komunitas kajian mengenai ilmu ushuluddin (al-Qur`an, as-Sunnah, 'Aqidah, Da’wah)
yang sudah eksis diprakarsai oleh dua forum kajian: Fordian dan Forsila. Fordian
(Forum Studi Al-Qur`an) yang membahas khusus ilmu-ilmu al-Qur`an dan Forsila
(Forum Studi Akidah dan Filsafat) yang punya materi pembahasan seputar aqidah
dan pemikiran. Kedua forum ini sudah cukup lama memberikan kontribusi bagi
dunia kajian Masisir. Bahkan kelahiran Forum Studi al-Qur`an (Fordian) ini
mendahului eksisnya Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) Al-Azhar
Mesir itu sendiri.
Akan tetapi ada beberapa kalangan
yang sempat mempertanyakan keberadaan forum kajian hadits yang ‘belum’ eksis. Walaupun
memang beberapa forum ada yang membahas kajian tentang hadits namun belum
pernah dijumpai lagi forum kajian yang khusus hanya membahas ulumul hadits
layaknya Fordian dan Forsila. Dulu sempat pernah eksis forum kajian Fatiha
(Forum Studi Hadits) yang waktu pendiriannya hampir berbarengan dengan Fordian.
Namun tidak seperti Fordian, forum ini secara perlahan mulai kehilangan
eksistensinya di tengah-tengah Masisir. Dari sini lah SEMA-FU ingin kembali
‘menghidupkan’ forum kajian ini atas pertimbangan pentingnya keseimbangan
kajian.
Menurut Afifuddin, dua misi besar
dari sekian banyak misi SEMA-FU tahun ini adalah merangkul dua forum kajian
ushuluddin, Fordian dan Forsila untuk bekerja sama dan membentuk kembali forum
kajian tentang hadits. Pada termin 1 kemarin usaha untuk merealisasikan misi
yang pertama berjalan dengan cukup lancar meskipun belum ada langkah secara real.
Sedangkan untuk misi yang kedua (membentuk kajian hadits) belum
berhasil terlaksana dikarenakan beberapa kendala yang ada waktu itu.
Dan alhamdulillah di termin kedua
ini misi tersebut bisa dibilang sukses terealisasi. Merunut ke ide salah satu
anggota senat yang ingin mengadakan pelatihan takhrij hadits, akhirnya
diputuskan untuk sekaligus mengadakan pembentukan forum kajian hadits di tengah
acara. Dengan harapan akan banyaknya peserta yang menyaksikan dan tertarik
untuk ikut partisipasi mendirikan forum ini. Disaksikan puluhan mahasiswa yang
hadir di Aula Daha KMJ pada hari Rabu tanggal 9 Maret 2016 waktu maghrib,
akhirnya ketua SEMA-FU Afifuddin dan ketua PPMI Mesir Abdul Ghafur Mahmudin
mengesahkan dan meresmikan pembentukan forum kajian hadits ini dengan nama FORSHA (Forum Studi
Hadits).
Secara realitas pembentukan ini
memang baru sebatas ‘penentuan nama’ saja karena belum adanya struktur keanggotaan
tetap. Forum kajian ini juga tidak bisa dibilang sebagai ‘program lanjutan’
dari Fatiha karena memang tujuan dari pembentukan forum ini berdiri sendiri. Meskipun tetap
memiliki tujuan yang kurang lebih sama dengan forum kajian Fatiha tersebut.
Forsha SEMA-FU (di-idhofah-kan
ke SEMA-FU karena pendiriannya atas dasar inisiatif mereka) memiliki tujuan
merangkul kawan-kawan sesama mahasiswa lainnya untuk ikut ber-muwajahah dan berdiskusi
seputar keilmuan hadits/sunnah. Tidak dapat dipungkiri bahwa adalah sebuah
kepastian adanya ‘perbedaan kutub’ skill dan minat antar mahasiswa. Di
sisi lain perlunya ‘sarana’ penunjang berbagai minat tersebut merupakan hal yang
sangat diekspektasikan khususnya oleh kalangan peminat itu sendiri. Berangkat
dari sini maka pembentukan Forsha SEMA-FU ini sangat diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan seluruh Masisir umumnya dalam menunjang aktivitas akademik mereka,
khususnya bagi para mahasiswa jurusan hadits itu sendiri.
Pada akhirnya pendirian Forum Studi Hadits ini perlu disikapi dengan penuh rasa syukur dan rasa peka. Syukur karena telah berdiri kembali forum kajian khusus yang membahas ulumul hadits dan peka karena pendirian forum ini bukan main-main. Forum ini sangat menantikan para kader yang mau dan mampu menggerakkan sumbu perputaran fungsinya sehingga perannya dapat cepat terasa oleh seluruh Masisir dan seluruh muslimin umumnya. Semoga ke depannya Forsha SEMA-FU segera menemukan ruang kinerjanya sendiri sehingga dapat berdiri sejajar dengan forum-forum kajian lainnya di ranah Masisir. Let’s see their action. [Elfa]
Pada akhirnya pendirian Forum Studi Hadits ini perlu disikapi dengan penuh rasa syukur dan rasa peka. Syukur karena telah berdiri kembali forum kajian khusus yang membahas ulumul hadits dan peka karena pendirian forum ini bukan main-main. Forum ini sangat menantikan para kader yang mau dan mampu menggerakkan sumbu perputaran fungsinya sehingga perannya dapat cepat terasa oleh seluruh Masisir dan seluruh muslimin umumnya. Semoga ke depannya Forsha SEMA-FU segera menemukan ruang kinerjanya sendiri sehingga dapat berdiri sejajar dengan forum-forum kajian lainnya di ranah Masisir. Let’s see their action. [Elfa]
Komentar