Langsung ke konten utama

Postingan

Turats Islam: Antara Ajakan Untuk Mengabadikan, Menghancurkan, dan Memperbaharui Turats

Agama Islam merupakan pedoman dasar untuk membuat manusia pemeluknya hidup teratur sesuai yang diajarkan agama itu. Agama diklaim sebagai “kebenaran mutlak” karena dipercayai ajarannya bukan berasal dari manusia melainkan ilmu dan aturan Tuhan yang dituruk an kepada manusia melalui utusan-Nya. Agama mutlak adalah wahyu Tuhan yang diturunkan berupa  al-  Qur’an dan Sun ah  Nabi  S aw .   Agama yang diterima oleh seorang  nabi  adalah mutlak dan agama yang dipahami oleh manusia terhadap ajaran seorang   nabi   adalah   relat if.   Ketika agama   disampaikan   oleh   nabi   kepada selain  nabi , maka hukum relativitas   pun berlaku. Dari sinilah manusia membentuk pemahaman relatifnya terhadap sesuatu yang mutlak itu yang kemudian disebut sebagai mazhab. Mazhab adalah cara pandang orang-orang  yang tidak mutlak dan tidak suci terhadap yang suci dan mutlak. Sederhananya mazhab adalah agama yang relatif. Islam adalah agama wahyu yang disampaikan Allah kepada  Nabi  Muhammad S aw .  Set

Paradigma Pembaruan: Paradigma Islam atau Modernisme Barat?

Pengantar Sesungguhnya perdebatan tentang topik  pembaruan, secara spesifik   tajdid   dan  ijtihad ,   senantiasa menjadi topik yang ramai diperbincangkan  dalam umat muslim dalam upayanya untuk menghadapi permasalahan pada masanya . Secara prinsip, pembaruan dilakukan untuk mencapai suatu konsep atau cara yang paling relevan untuk menyelesaikan atau menjawab suatu persoalan. Namun pembaruan secara bahasa Indonesia tidak bisa sepenuhnya disamakan dengan apa yang kita amini dengan konsep  tajdid  dan  ijtihad  secara terminologi Islam, belum lagi membahas terminologi modernisme  barat  yang  juga  memiliki kaitan dengan upaya pembaruan. Cara dalam menafsirkan prinsip ini bergantung pada latar tradisi bagaimana terminologi tersebut hadir dalam perbincangan, karena bahasa Indonesia, bahasa istilah agama Islam, dan konsep modernisme barat, semuanya memiliki latar sejarah yang berbeda—dan  ia  menentukan bagaimana konsep detail sebenarnya akan istilah-istilah ini.   Penafsiran yang b