Langsung ke konten utama

Postingan

Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Raih Penghargaan Senat Terfavorit Versi KKS Award 2022

(26/7) Dalam peringatan hari ulang tahunnya yang ke-45, para mahasiswa Al Azhar yang berasal dari Indonesia Timur—atau yang biasa kita kenal sebagai mahasiswa Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) Kairo-Mesir ini—berhasil menyelenggarakan acara yang sangat spektakuler. Acara ini digelar di Gedung Teater bernama Masrah Âfâq, Kairo.  Tampak para petinggi dan pejabat yang hadir dalam acara tersebut. Mulai dari pejabat KBRI, seperti Bapak Wakil Kepala Perwakilan; Muhamad Aji Surya, Bapak Atdikbud; Prof. Bambang Suryadi, Ph.D., Bapak Atdag; Irman Adi Purwanto Moefti, dan para jajaran yang lain. Para sesepuh dan senior dari KKS seperti Dr. Surya Dharma beserta istri Madam Nawal Muhammad, dan senior-senior lain. Pejabat dari PPMI yang hadir seperti Presiden PPMI Ahsan Ulil Albab, Lc., Wapres PPMI Kevin Damara, Lc., dan jajaran. Serta para Gubernur Kekeluargaan Nusantara dan Ketua dari Forum Senat Mahasiswa (Forsema). Acara ini dimeriahkan oleh banyak penampilan khas daerah timur yang sangat

Nobatkan Mawapres Ushuluddin, SEMA-FU Gelar Penganugerahan Ushuluddin 2022

Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) Universitas Al-Azhar Kairo menyelenggarakan acara Penganugerahan Ushuluddin 2022. Acara tersebut merupakan kegiatan puncak dari rangkaian program Mawapres Ushuluddin, yang bertujuan untuk mengapresiasi para mahasiswa berprestasi dari Fakultas Ushuluddin, serta memotivasi dan menginspirasi orang-orang disekitarnya untuk lebih banyak berkarya. Acara  yang mengangkat tema “ Awarding the best, inspiring the rest”  ini berlangsung secara luring di Masjid As-Salam, Hayy ‘Asyir, Kamis (21/07).   Nominasi Penganugerahan Ushuluddin ini telah melalui berbagai tahapan seleksi di setiap tingkat yang terpilih. Nominasi Pengajar Mabar Terbaik dipilih dari jajaran mentor mabar yang telah diadakan oleh SEMA-FU, lalu pemenang ditentukan melalui voting. Untuk Mahasiswa Berprestasi Terbaik dan Terfavorit, calon nominator harus mendaftar dengan melampirkan sebuah artikel, yang setelah itu kembali diseleksi untuk menjadi nominator dan dipilih melalui voting. Se

International Webinar Postgraduate SEMA-FU; Bekal Meraih Beasiswa Pascasarjana

M elihat   banyaknya   mahasiswa  yang  ingin   melanjutkan   p endidikannya   ke   jenjang  yang  lebih   tinggi, baik itu jenjang magister maupun doktoral,  Senat   Mahasiswa   Fakultas   Ushuluddin  Universitas Al-Azhar Kairo kembali  menyelenggarakan  Webinar  I nternasional  pada Sabtu (16/7) sebagai  langkah   persiapan melanjutkan  p endidikan   p ascasarjan a . Webinar  I nternasional   yang  bertemakan  “ The Urgency of Postgraduate and Education and get to Know the Scholarship ”  ini   dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi oleh  Kak  Annas  Rolli  Muchlisin, S.Ag.  yang merupakan mahasiswa program magister di University of Toronto sekaligus peraih beasiswa LPDP 2019,  berlangsung pada pukul 13.00-  15.00 WIB. Lalu, sesi kedua diisi oleh  Kak  Nuha Qonita,  Lc ., M.Sc. yang merupakan mahasiswi program magister di Durham University Bussiness Scholl UK , berlangsung pada pukul 20.00-22.00  WIB  di hari yang sama.  Kedua sesi tersebut diadakan melalui platform  zoom . Pada

Peran Nyata Mahasiswa Berprestasi dan Pembangkitan Kesadaran Kolektif

Kata mahasiswa selalu identik dengan jiwa muda yang membara dan memiliki semangat paripurna. Berbagai inovasi diciptakan dan banyak peluang dimanfaatkan oleh mahasiswa sebagai sarana pengembangan diri, karakter, dan pencarian jati diri. Tak terkecuali mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Dengan segudang kegiatan luar kampus yang hadir melalui berbagai organisasi dan komunitas Indonesia di Mesir, menjadi mahasiswa aktif yang juga berprestasi secara akademik seringkali menjadi sebuah hal yang mustahil. Meski begitu, bukan berarti tidak ada mahasiswa yang telah berusaha menyeimbangkan kehidupan sosial dan akademiknya. Saya sebagai salah satu yang ingin menjadi sosok tersebut dengan mengikuti program Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) 2021 ini.  Menjadi mahasiswa berprestasi di Universitas Al-Azhar, bisa berperan nyata seperti apa? Sistem pengajaran di Universitas Al-Azhar yang berorientasi pada  turats  (peninggalan ulama terdahulu) yang

Berselancar Menuju Cita-cita yang Paripurna

Runtuhnya Uni Soviet sebagai gembong blok Komunis menandakan usainya perang dingin yang ‘berkobar’ sejak tahun 1947 hingga Desember 1989. Hasil dari perang yang masif tapi ‘terselubung’ ini adalah kemenangan blok kapitalis yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Karena kemenangan itulah akhirnya dunia ini seakan dipimpin oleh sistem kapitalisme yang mereka buat. Kapitalisme punya ciri khas perkembangan dan kemajuan. Karena dalam mengejar profit, ia bersifat seperti ‘bunglon’, berubah sesuai kondisi tempat dimana dia berdiri. Ketika ada kritik pada sebuah aspek dalam perusahaan, ia akan menyesuaikan dan memperbaiki kesalahan itu agar profit perusahaan terus berkembang. Misalnya, ketika dahulu kaum Komunis berteriak keras tentang hak buruh yang sangat tidak dipenuhi oleh para pengusaha, akhirnya para pengusaha kini memperbaiki hal-hal itu. Mereka membuat sistem asuransi pegawai, membuat standar upah, memberi tunjangan-tunjangan, dan berbagai cara untuk ‘mengayomi’ buruh-buruh ini. Tentunya s

Haruskah Menjadi Masisir Berpengaruh?

Jujur saja, saat SEMA-FU meluncurkan program Mawapres, saya mengernyitkan dahi keheranan. Masa sih sosok Masisir yang jauh-jauh dari tanah air berangkat ke Mesir dengan segala kesiapannya masih harus dicarikan teladan, apalagi dari sosok Masisir sendiri? Bukankah seharusnya sedari awal mereka telah memahami jalan yang harusnya ditempuh di Mesir? Pun di antara persyaratan mendaftar Mawapres adalah menulis artikel dengan tema “Peranku sebagai Mawapres untuk Masisir”. Lagi-lagi saya dibuat bertanya-tanya. Haruskah saya menjadi Masisir yang berpengaruh (untuk Masisir sendiri)? Bukankah PR saya (dan Masisir umumnya) di Mesir adalah sebanyak-banyaknya menimba ilmu hingga kemudian disyiarkan kepada masyarakat di Indonesia? Sampai kemudian saya merenungkan hal tersebut, mencoba mencari titik terang hingga akhirnya saya tuangkan dalam tulisan ini. Masih tergambar jelas di ingatan saya, bagaimana dahulu saya mentasawwurkan al-Azhar saat masih Aliyah. Sebagai anak yang tumbuh di keluarga sederhan

Sambut Mahasiswa Baru, SEMA-FU Adakan Ittiba 2022.

Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar kairo kembali menyelenggarakan kegiatan Ittiba dalam rangka menyambut kedatangan mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin, serta mengenalkan budaya akademik Al-Azhar, pada Sabtu dan Ahad (26/3-27/3).   Ittiba, yang merupakan akronim dari  Iltiqa’ Thullab Al-Judud ma’a Al-Ittihad At-Thalabah Al-Indunisiyyin bi Al-Kulliyyah Al-Ushuluddin, kali ini mengangkat tema “Get to Know The Marvelous Journey”.   Acara ini diadakan dalam dua hari. Hari pertama, panitia mengadakan Rihlah Madhyafah, disini para peserta diajak berkenalan dengan tempat-tempat yang menjadi penunjang studi keilmuan mahasiswa Al-Azhar yang ada di sekitar Distrik Darosah, diantaranya; Madhyafah Syekh Ismail Shadiq, Madhyafah Syekh Ali Jumuah, Sahah Qozoz, Ruwaq Indonesia, dll.  “Al-Azhar itu terbagi menjadi dua, jami’ dan jami’ah. Keduanya saling melengkapi. Hendaknya, sebagai seorang thalibul ilmi sejati, kita tidak hanya mencukupkan diri dengan “jami’ah” saja, yaitu pembe