Langsung ke konten utama

Postingan

Memetik Hikmah dari keluarga Ustadz Syamsul

  Kairo, 18 November 2018. Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin kembali mengadakan kunjungan silaturrahim ke kediaman ustadz Syamsul Fajri, Lc., Dipl. salah satu senior Fakultas Ushuluddin yang sedang menempuh jenjang pendidikan magister di Universitas al-Azhar jurusan Hadits dan ‘Ulumul Hadits. Selain bertujuan untuk menjalin dan mempererat tali silaturahmi, kunjungan kali ini juga dalam rangka tahniah atas kelahiran putra kedua beliau yang bernama ‘Ammar Fahd Dzakwan, lahir pada 22 Oktober lalu di Rumah Sakit at-Taufiqiyyah, Kairo.    Kami disambut dengan penuh keramahan yang berbalut kehangatan keluarga oleh ustadz Syamsul beserta isteri beliau yang juga sedang menempuh pendidikan di Universitas al-Azhar jurusan Tafsir dan ‘Ulumul Qur’an, ustadzah Fitriani, tampak pula dua putra beliau yang sangat bergembira ketika kami menyambangi rumah beliau yang terletak di kawasan Zahra Madinat Nashr. Terlebih abang Farih, anak beliau yang pertama sangat senang sekali ketika tamu berkunj

Memahami Esensi Perayaan Maulid Nabi SAW bersama Guru Besar Akidah Filsafat

     Sabtu, 17 November 2018 M bertepatan dengan 10 Rabi’ul Awal 1440 H Fakultas Ushuluddin sukses menyelenggarakan seminar ilmiah dengan menghadirkan dua narasumber guru besar akidah dan filsafat, Dr. Thaha al Dasuqi Hubaisyi dan Dr. Jamal ‘Afifi, yang bertemakan ‘Maulid Nabi Muhammad SAW’ Acara ini dihadiri oleh wakil fakultas, Dr. Thaha Abdul Khaliq, Pimpinan Jaudah, Dr. Abdul Majdi, beberapa guru besar Fakultas Ushuluddin dan  Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dari tingkat 1 sampai 4.      Acara ini dibuka dengan pembacaan ayat suci al-quran, dilanjutkan kata sambutan dari Dr. Majdi dan sambutan dari Dr. Thaha Abdul Khaliq. Kemudian acara sepenuhnya diberikan kepada kedua narasumber.       Dr. Jamal ‘Afifi memulai seminar ini dengan bahasa yang sangat mudah dipahami, berikut ringkasan dari uraian beliau: Banyak hal yang bisa dibahas untuk mengingat betapa mulianya baginda Rasulullah SAW, dan beliau mencukupkan pembahasannya tentang fakta bahwa Rasul memang diutus untuk selu

Mengenal Kitab Tamhid li al-falsafah Karya Dr. Mahmoud Hamdy Zaqzouq

Nama : Prof Dr. Mahmoud Hamdy Zaqzouq TTL : Daqahlea, 27 Desember 1933 Nama Kitab : Tamhid li al-falsafaha      Mahmoud Hamdy Zaqzouq adalah seorang profesor dalam bidang filsafat (kontemporer). Salah satu buah pemikirannya yang di bukukan adalah “perbandingan metode filsafat Imam Ghozali dan Rene Descartes”. Buku monumental tersebut merupakan hasil desertasi beliau di Munich University. Diantara karya beliau yang lain adalah buku Tamhid li al-falsafah, yang sekarang dipakai buku pegangan mahasiswa-mahasiswi al-Azhar tahun kedua. Alasan kenapa muqorror karya Dr. Zaqzouq yang diulas, karena beliau menjabat sebagai anggota dewan ulama senior al-Azhar sampai sekarang.      Gambaran umum kitab Tamhid li al-falsafah : Buku Tamhid li al-falsafah tidak hanya sebagai mukadimah dalam mempelajari dan menyelami dunia filsafat, buku ini juga mempunyai fungsi lain sebagai pengantar bagaimana pembaca mendapatkan petunjuk dan jalan agar sampai ke dalam ruang lingkup filsafat yang luas.
 Silaturahmi ke Kediaman Ustadz Jamaludin Junaedi      Program rutinan Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin yakni, silaturahmi ke kediaman  senior diwarnai oleh suasana kekeluargaan yang begitu ceria dan bersahabat. Setelah melewati  perjalanan dari Hay Asyir ke Giza, kedatangan kami di kediaman pasangan ustadz Jamaludin  Junaedi, Lc , MA. dan ustadzah Khudry, LC, MA. Pada (29/10) disambut hangat oleh buah hati  mereka yang sangat lucu bernama Muhammad. Dengan penuh kegembiraan kami ucapkan  salam serta tahniah kepada beliau, kemudian dilanjutkan dengan percakapan akrab yang  dibumbui cerita dan pengalaman-pengalaman beliau.       Ustadz Jamal, sapaan kami, beliau adalah salah satu senior yang tengah menempuh  S3 di Fakultas Ushuluddin jurusan tafsir. Selain sebagai senior di kuliah, beliau juga merupakan  pembimbing di lembaga qur’an Askar Kauni. Memang sejak menjadi Mahasiswa, beliau sudah  akrab berkecimbung dalam dunia al-Qur’an, seperti pembina di Daa
HUT SEMA-FU 2018; 17 Tahun Mengabdi, 17 Tahun untuk Masisir      Kairo, SEMA-FU— 17 tahun lamanya, Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA-FU) berjibaku dalam upayanya untuk menjadi media penebar miliu akademik bagi kalangan warga Ushuluddin universitas al-Azhar. Tepatnya pada 20 Oktober, 17 tahun silam, benih-benih terciptanya suatu perkumpulan mahasiswa yang bermilitansi tinggi, berkeinginan besar dan berpikiran jauh ke depan, muncul di hadapan warga Ushuluddin al-Azhar. Dan pada hari Kamis tanggal 25 Oktober 2018, sebagai bentuk kesyukuran, hari ulang tahun SEMA-FU digelar dengan penuh kemeriahan, canda dan tawa, serta untaian doa yang terpanjatkan bagi para punggawa senat Ushuluddin periode 2018/2019 agar selalu memberikan usaha terbaiknya bagi seluruh Masisir dan terkhusus bagi warga Ushuluddin.      Aula Kekeluargaan Mahasiswa Nusa Tenggara Barat (KM-NTB), tempat digelarnya perhelatan akbar ini seolah-olah disulap oleh para punggawa pembawa panji SEMA-F
                  Mengenal Tafsir Abi Su’ud      Nama Mufassir: Abu Su’ud Muhammad bin Muhammad bin Musthofa al-‘Amadi al-Hanafi Tempat lahir: di sebuah desa dekat Konstatinopel, tahun 893 H Nama kitab tafsir: Irsyad al-‘Aqlu Salim ila Mazaya Kitab al-Karim Aqidah: Asy’ariyah       Gambaran secara umum tafsir Abi Su’ud Membahas balaghoh. Hal ini dikarenakan Abi Su’ud bersandar pada dua orang pendahulunya, yaitu Zamakhsyari dan Baidhowi. Akan tetapi Abi Su’ud tidak mengimani beberapa penyimpangan yang ada di Kasysyafnya Zamakhsyari.        Abi Su’ud mengikuti Zamakhsyari yang mengabaikan penyebutan sanad hadist. Dalam hal Qiro’ah, Abu Su’ud hanya menyebutkan secara singkat tanpa membahasnya panjang lebar. Karena bagi Abu Su’ud penyebutan qiroah hanya untuk memperjelas makna saja.      Menyedikitkan penyebutan isroilliyat. Dan ketika sedang menyebutkannya, Abu Su’ud tidak lantas membenarkannya. Abu Su’ud menaruh perhatian pada balaghoh Quran. Adapun d

Tingkatkan Presentase Kenajahan, SEMA-FU Hadirkan Mabar

                       Kamis (11/10) Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (SEMA FU) menyelenggarakan Murajaah Bareng (Mabar) di Masjid al-Azhar, Darrasa. Kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan presentase kelulusan Mahasiswa terutama tingkat satu dan dua.    " Harapan kami, dengan terselenggaranya kegiatan ini, Mahasiswa yang berhalangan hadir kuliah tidak ketinggalan materi," ujar Rofi, selaku penanggung jawab kegiatan ini.     Dihadiri sekitar lima puluh peserta banin dan lima puluh peserta banat dari tingkat satu dan dua. Acara ini berjalan kondusif dari pukul 09.00 hingga adzan dzuhur berkumandang.      Selain mengulang pelajaran, kedepannya Rofi juga berkeinginan untuk membuat portal diktat, agar tidak ada lagi ringkasan yang kita tidak ketahui sumbernya dan kemudian justeru menjadi bumerang bagi yang membelinya.        Para peserta pun menyambut baik acara ini dengan aktif memberikan pendapatnya dalam diskusi.  "Bagi kami yang