Langsung ke konten utama

Postingan

Mahasiswa Asal Pasuruan Raih Magister dengan Predikat Mumtaz

Salah satu penerus ulama asal Indonesia, Muhammad Lingga Muttaqin, pada Ahad siang 29 Juli 2018 meraih gelar Master bidang Tafsir dan Ilmu Alquran. Mahasiswa asal Pasuruan Jawa Timur ini berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul: حاشية قرة العيون ونزهة الفؤاد على تفسير الجلالين للشيخ عبد الله بن محمد النبراوي الشافعي المتوفى ١٢٧٥ ه تحقيق ودراسة من أول سورة إبراهيم عليه السلام إلى آخر سورة النحل . Tahkik dan Studi Kitab Qurrah al-'Ain wa Nuzhat al-Fu ā d H ā syiyah Tafs î r al-Jal ā lain Karya Syaikh Abdullah Ibn Muhammad al-Nibrawi al-Syafi'ie Wafat 1275 H. dari Awal Surah Ibrahim as hingga Akhir Surah al-Nahl. Sidang tersebut terlaksana di Auditorium Abdul Halim Mahmud Fakultas Ushuluddin pukul satu siang. Adapun majelis sidang terdiri dari: 1.     Prof. Dr. Muhammad Amin Abu Bakar ( Pembimbing Utama) Guru besar Tafsir dan Ulum al-Quran Universitas Al-Azhar Banin Kairo. 2.     Prof. Dr. Ali Himmat Ahmad Shalih (Pembimbing Pendamping) Guru Be

Teliti Infiltrasi Tafsir, Sayyid Ahmad Al-Maliki Raih Gelar Doktor di Universitas Al-Azhar

Terik panas matahari di siang hari itu tidak menurunkan semangat para pencinta ilmu memadati  Qo'ah  Imam Abdul Halim Mahmud. Auditorium legendaris yang terletak di jantung kampus Fakultas Ushuluddin dengan jejeran tribun  (mudarraj)  yang menampung 400-an hadirin itu sejak pukul 11.00 Waktu Kairo membeludak oleh ribuan pasang mata yang datang untuk menyaksikan momen sakral sidang disertasi doktoral ulama asal Makkah Al-Mukarramah Sayid Ahmad Muhammad Alawi Abbas Al-Maliki Al-Hasani yang diadakan Ahad 22 Juli 2018. Tidak hanya pelajar, terlihat beberapa ulama kenamaan dari civitas akademika Universitas Al-Azhar seperti Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim, Prof. Dr. Muhammad Mahmud Abu Hasyim, Prof. Dr. Sa'ad Jawisy, Prof. Dr. Jamal Faruq, Prof. Dr. Abdul Fattah Abdul Ghani Al-Awwari, Prof. Dr. Muhammad Salim Abu Ashi, Dr. Usamah Mansi. Terlihat pula rombongan ber- dresscode  setelan jubah putih dengan  gutrah  khas Saudi. Semua dengan hikmat menyimak sidang dari awal hingga akh

Suara Hati SEMA-FU untuk DPP PPMI Mesir Demisioner 2018

Doc. Kerjasana PPMI Mesir dan SEMA-FU mengadakan Seminar Ilmiah bersama Syekh Mustofa Al-Azhari Sudah menjadi adat di belahan dunia, bahwa generasi harus terus berganti dan roda organisasi pun akan  terus berputar. Semboyan “Patah tumbuh hilang berganti” terus menjadi semarak dalam pergantian organisasi apapun. Ketika di Indonesia sudah mulai riuh dengan pemilihan presiden yang akan dilaksanakan tahun depan, masisir ternyata lebih dahulu merasakan pemilihan presiden mahasiswa di Mesir yang telah dilaksanakan beberapa minggu yang lalu. Tepat pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2018, presiden Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan jajarannya resmi menyelesaikan amanahnya selama setahun. Berbagai hiruk pikuk sudah mereka jalani, berbagai perasaan juga telah mereka rasakan, baik bahagia ketika programnya berhasil mereka selesaikan atau mungkin sedih ketika acara luar biasa mereka sesekali belum dapat perhatian dari beberapa masisir. Dari tulisan ini kami ingin menya

Begini Ulasan Rektor al-Azhar tentang Kebijakan Baru Universitas

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Kairo, bekerja sama dengan Forum Senat Mahasiswa (Forsema) berhasil mengadakan dialog dengan Prof. Dr. Hussein al-Mihrashawi, Rektor Universitas al-Azhar. Bertempat di Auditorium Grand Syekh Abdul Halim Mahmud, dialog tersebut berlangsung khidmat dan menarik antusias 153 hadirin. Sebagaimana dilansir oleh laman resmi Maktab Ri’âyah al-Thullâb al-Wâfidîn Jâmi’at al-Azhar, rektor universitas sedang mengajak para ketua senat mahasiswa pendatang dari berbagai negara untuk membuka dialog tentang kebijakan baru yang ditetapkan sejak sebulan lalu. Walhasil, atas darurat sosialisasi kebijakan penting tersebut, dialog berhasil dibuka pada 11.31 WLK pada Kamis, 5 Juli lalu dengan tajuk al-Qarârât al-Jadîdah bi Jâmi’at al-Azhar al-Syarîf al-Mukhasshashah bi al-Thalabah al-Wâfidîn Dialog kali ini dikhususkan bagi pelajar pendatang dari Indonesia. Menurut rektor, acara semacam ini tidak bisa dibuka secara umum, bercampur dari berba

Terkuak!!! Inilah Kebohongan yang Selama ini Ditutupi Ketua-Ketua Senat

Setelah hampir setahun berkompetisi cukup panas dengan program-program unggulan serta bersaing memberikan khidmah terbaik bagi peningkatan mutu akademik anggotanya di setiap fakultas, para aktor di balik persaingan itu yang terdiri dari dewan pengurus SEMA FSI, SEMA FDI, SEMA FBA dan SEMA-FU; kini berkumpul bersama di bawah payung acara bertajuk SILATURRAHMI AKBAR FORSEMA yang diselenggarakan Senin, 25 Juni 2018 M bertempat di aula KM-NTB Mesir. Selain agenda utama halal bi halal, acara ini juga bertujuan untuk melepas kepenatan masing-masing pengurus menjalani tugas dengan berbagai dinamikanya, berbagi suka dan duka,  sharing  pengalaman, saling mengapresiasi kinerja satu sama lain, saling memberikan kritik konstruktif hingga saling mem- bully . Seperti yang diamati secara langsung ataupun melalui media satu tahun terakhir, masing-masing dari keempat senat ini sangat terlihat eksistensinya sepanjang keperungusan 2017-2018. Mulai dari pengadaan bimbel, update  beri

Dekan Fakultas Ushuluddin Terima Pengurus SEMA-FU di Rumahnya

Bulaq Daqrur-Giza, Dekan Fakultas Ushuluddin Prof. Dr. Abdul Fattah Abdul Ghani Al-'Awwari menerima kunjungan silaturrahim pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dua hari setelah perayaan Idul Fitri 1439 H, Ahad 17 Juni 2018. Walapun pintu ruang kerjanya di kampus selalu terbuka menerima segala permasalahan mahasiswa, program ziarah langsung ke rumah beliau ini diinisiasi SEMA-FU untuk semakin mengeratkan hubungan antar mahasiswa Indonesia di Mesir dengan guru besar tafsir yang menduduki posisi struktural penting di Universitas Al-Azhar itu. Tujuan dari kedatangan ini juga meminta support kunci dari beliau untuk menyukseskan penyelenggaran Grand Closing yang akan menjadi agenda miskul khitam SEMA-FU sebelum demisioner Juli mendatang. Nuansa kekeluargaan begitu terasa dengan sambutan hangat Amid dan keluarga. Beliau mempersilakan anak-anaknya yang hari itu kompak mengenakan dress-code batik duduk di sofa di ruang tamu, lalu berbincang dengan berbagai canda dan cerit