Langsung ke konten utama

Postingan

Terkuak!!! Inilah Kebohongan yang Selama ini Ditutupi Ketua-Ketua Senat

Setelah hampir setahun berkompetisi cukup panas dengan program-program unggulan serta bersaing memberikan khidmah terbaik bagi peningkatan mutu akademik anggotanya di setiap fakultas, para aktor di balik persaingan itu yang terdiri dari dewan pengurus SEMA FSI, SEMA FDI, SEMA FBA dan SEMA-FU; kini berkumpul bersama di bawah payung acara bertajuk SILATURRAHMI AKBAR FORSEMA yang diselenggarakan Senin, 25 Juni 2018 M bertempat di aula KM-NTB Mesir. Selain agenda utama halal bi halal, acara ini juga bertujuan untuk melepas kepenatan masing-masing pengurus menjalani tugas dengan berbagai dinamikanya, berbagi suka dan duka,  sharing  pengalaman, saling mengapresiasi kinerja satu sama lain, saling memberikan kritik konstruktif hingga saling mem- bully . Seperti yang diamati secara langsung ataupun melalui media satu tahun terakhir, masing-masing dari keempat senat ini sangat terlihat eksistensinya sepanjang keperungusan 2017-2018. Mulai dari pengadaan bimbel, update  beri

Dekan Fakultas Ushuluddin Terima Pengurus SEMA-FU di Rumahnya

Bulaq Daqrur-Giza, Dekan Fakultas Ushuluddin Prof. Dr. Abdul Fattah Abdul Ghani Al-'Awwari menerima kunjungan silaturrahim pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dua hari setelah perayaan Idul Fitri 1439 H, Ahad 17 Juni 2018. Walapun pintu ruang kerjanya di kampus selalu terbuka menerima segala permasalahan mahasiswa, program ziarah langsung ke rumah beliau ini diinisiasi SEMA-FU untuk semakin mengeratkan hubungan antar mahasiswa Indonesia di Mesir dengan guru besar tafsir yang menduduki posisi struktural penting di Universitas Al-Azhar itu. Tujuan dari kedatangan ini juga meminta support kunci dari beliau untuk menyukseskan penyelenggaran Grand Closing yang akan menjadi agenda miskul khitam SEMA-FU sebelum demisioner Juli mendatang. Nuansa kekeluargaan begitu terasa dengan sambutan hangat Amid dan keluarga. Beliau mempersilakan anak-anaknya yang hari itu kompak mengenakan dress-code batik duduk di sofa di ruang tamu, lalu berbincang dengan berbagai canda dan cerit

Prodi Hadis Kembali Lahirkan Masternya

                        Kairo, 28/04/2018. Setelah kemarin melahirkan seorang master di bidang Hadis. Alhamdulillah dalam kurun waktu yang singkat, Universitas Al-Azhar kembali mencetak sosok pendakwah tanah air kembali, ialah Ustaz kita Harjito bin Suwaji, Lc., MA. Beliau telah menyelesaikan tesisnya dengan hasil yang sangat memuaskan yaitu Cumlaude (Mumtaz). Dengan judul tesis: معونة القاري لصحيح البخاري للعلامة علي أبو الحسن بن محمد المالكي (857 - 939 ه / 1453 - 1532 م) من بداية باب: الصلاة في القميص والسراويل والتبان  والقباء، إلى نهاية باب: التشهد في الآخرة، تحقيق ودراسة وتعليق.                Sidang ini telah diselenggarakan tepat pukul 13.15 CLT sampai dengan pukul 15.35 CLT. Di Auditorium Abdul Halim Mahmud  Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar, Darrasah, Kairo. Dengan majelis sidang yang terdiri dari:  1). Prof. Dr. Muhammad Sayyid Abdul Majid Ulwan (Dosen Pembimbing dan Guru Besar Hadits Universitas Al-Azhar Kairo) 2). Prof. Dr. Muhammad Ali Farha

Tesisnya Menarik, Murid Syekh Yusri Ini Raih Predikat Mumtaz

          Kairo, 26/04/18. Anak bangsa kembali mengukir prestasi emas di Universitas Al-Azhar, dengan sukses menyelesaikan sidang tesisnya serta mendapatkan nilai yang amat membanggakan yaitu Cumlaude (Mumtaz), Beliau adalah Ustaz Antony Oktavian bin Mahlan.               Sidang yang berlangsung di Aula Prof. DR. Abdul Halim Mahmud ini dihadiri oleh berbagai kalangan, dan sebagian besar dari anggota almamater Al-Hikmah. Adapun murid-murid beliau yang berdarah Melayu juga tidak mau ketinggalan untuk menyaksikan keberhasilan sang guru. Bahkan hadir juga ditengah-tengah para hadirin senior-senior Masisir, diantaranya Presiden PPMI, Wakil Presiden PPMI, dan Ketua PMIK.                 Sidang ini berjalan sekitar tiga jam setengah. Dimulai tepat pukul 11.00 CLT seraya diawali dengan muqaddimah yang cukup menarik perhatian hadirin serta dewan penguji. Alhamdulillah beliau telah menyelesaikan tesis yang berjudul: تعقيبات العلامة اللآلوسي في تفسيره علي العلامة جار الله ا

Sukses Tempuh Magister, Tanah Minang Kembali Berbangga

                Rabu, 18/04/18. Al-Azhar kembali melahirkan seorang Magister perempuan, beliau adalah Ustazah Arina Amir Syarifuddin. Putri berdarah Minang ini berhasil menyelesaikan sidang tesisnya pada pukul 13.30 CLT dengan nilai yang sangat memuaskan, yaitu Cumlaude (Mumtaz).                 Aula Munaqasyah , Gedung (B) Fakultas Dirasat Islamiyah banat menjadi saksi atas keberhasilan beliau. Sidang yang dimulai pukul 11.00 CLT ini dihadiri oleh banyak kalangan dan sebagian besar mereka ialah warga Minang, juga turut hadir beberapa mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ushuluddin. Diawali dengan muqaddimah, alhamdulillah beliau telah menyelesaikan tesis yang berjudul: "مخطوط فتح الرحمن بتفسير القرآن للإمام عبد الرحمن بن محمد بن عبد الرحمن العليمي (٨٦٠-٩٢٨ه‍) من أول سورة الملك إلى آخر سورة الناس تحقيق ودراسة"                 Pasangan dari Ust. Zulfi Akmal, MA. ini sangat bersyukur dengan selesainya tesis yang terdiri dari 2 jilid. Para penguji juga sangat ant

Dipuji Dua Penguji, Tesis Ini Raih Gelar Cumlaude

Selasa, 17 April 2018.              Fakultas Ushuluddin kembali memberikan piagam penghargaannya kepada salah satu putra terbaiknya, Ust. Roni Fajar Vergina, mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Hadis dan Ilmu Hadis Universitas Al-Azhar Kairo.            Mahasiswa asal Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut berhasil mempertahankan tesisnya yang berjudul Ma'ûnah al-Qârî li Shahîh al-Bukhâri karangan Ali Abu al-Hasan bin Muhammad al-Maliki yang dimulai dari bab al-Du'â' Qabla al-Salam sampai akhir bab Kharsh al-Tamr di dalam sidang yang berlangsung selama tiga jam di Auditorium Abdul Halim Mahmud.            Dalam kata pengantar tesisnya, Ust. Roni mengutip petikan Imam Emad al-Asfahani, "tidaklah seorang penulis menulis sebuah karangan kecuali ia menyelipkan di tulisannya itu 'kalau seandainya ini dirubah atau ditambah maka akan lebih baik..'" menunjukkan bahwa tak ada satu buku pun yang sempurna kecuali Alquran. Maka kritik dan masukan untuk tesis yang

Syekh Rif'at Fauzi: Penulis dan Filolog Prolifik

Pengkodifikasian Hadits yang dimulai pada abad kedua Hijriah di masa Umar bin Abdul Aziz RA menjadi ruang bagi musuh-musuh sunnah melancarkan syubhat, bahwa keotentikan hadits Nabi SAW sudah hilang kemurniannya karena baru ditulis setelah melewati 100 tahun. Berbagai teori yang seakan-akan megah dengan metodologi ilmiah yang kuat dibangun oleh para orientalis besar seperti Ignaz Godziher, Joseph Schacth dan lainnya untuk menguatkan argumen syubhat ini. Serangan yang dibangun di atas kerancauan membedakan antara al-kit ā bah (penulisan) dan al-tadw ī n (kodifikasi resmi) ini lalu dijawab oleh ulama-ulama hadits kontemporer, tentunya melalui metodologi yang utuh pula. Salah satu dari ulama yang menyumbangkan upayanya untuk mematahkan syubhat ini adalah Prof. Dr. Rif’at Fauzi Abdul Muttalib melalui penelitiannya yang berjudul, “Penulisan Sunnah di Masa Nabi dan Sahabat serta Pengaruhnya dalam Memelihara Keotentikan Sunnah”. Sebagai bukti terkuat dan tervalidnya, beliau