Langsung ke konten utama

Postingan

Gerakan Bazaar SEMA-FU : Sebuah Ge(b)rakan Baru

       Ahad (20/9) SEMA-FU mengadakan bazaar  di Hadiqoh Dauliyah yang diprakarsai oleh PPMI pada acara ORMABA 2015-2016. Gerakan Bazaar Ushuluddin merupakan gerakan pertama yang dilaksanakan oleh DP SEMA FU 2015-2016. Jauh sebelumnya, gerakan bazaar ini telah direncanakan dan akan berlanjut ke depannya. Indahnya kebersamaan, semuanya bekerja sama untuk mempersiapkan menu yang akan diadakan pada acara bazaar. Untuk langkah awal menu yang kami siapkan berupa gorengan (makanan ringan) dan es timun yang menjadi andalan kami.         Alhamdulillah, bazaar berjalan dengan lancar dan sukses. Buktinya, semua menu yang kami siapkan habis terjual. Banyak dari pembeli dari mahasiswa baru dan tak kalah juga dari para senior dan panitia PPMI pun ikut serta untuk membeli dan merasakan menu SEMA FU.        "Oke, bicara soal bazaar Sema-FU kemaren hal pertama yang ingin saya katakan tentunya saya senang sekali. Selain karena itu merupakan pengalaman berharga bagi saya pribadi, hal i

GALERI : Rapat Perdana DP Senat 2015-2016, Tonggak Bangkitnya SEMA-FU

     Senin (14/09) panitia LPJ & SPA SEMA-FU berkumpul di Hadiqoh Al-Azhar guna melakukan evaluasi terkait acara sekaligus menentukan rancangan Dewan Pengurus baru senat selama satu tahun ke depan. Dalam suasana santai dibalut kesejukan udara sore hari, kami membahas beberapa point penting dimulai dari rapat pembentukan Dewan Pengurus, pembagian divisi, penentuan anggota dan berlanjut sampai evaluasi acara LPJ & SPA. Atmosfer kebersamaan begitu terasa hingga menjelang maghrib, dimana acara ditutup dengan foto bersama. [elfa]

GALERI : Acara LPJ & SPA SEMA-FU 2015, Menyongsong Awal Baru SEMA-FU

      Kamis (10/09) SEMA-FU melaksanakan acara Laporan Pertanggungjawaban dan Sidang Permusyawaratan Anggota (LPJ & SPA). Bertempat di Aula Pasangrahan KPMJB, acara berlangsung lancar dan rapi tanpa hambatan serius.  M. Hamam Nasyiruddin selaku perwakilan Dewan Pengurus 2013-2015 tampil ke depan untuk membacakan laporan pertanggungjawaban di depan para peserta sidang. Hasil daripada pembacaan tersebut adalah para peserta sidang memutuskan untuk menerima bersyarat LPJ DP 2013-2015, diantaranya adalah meminta untuk merapihkan kembali susunan laporan pertanggungjawaban tersebut.      Selain itu, acara ini juga melahirkan kembali pemimpin baru senat selama satu tahun ke depan. Saudara Afifuddin Ibnu Syamsudin memenangkan perolehan suara secara hampir mutlak yakni 15 suara dari total 25 suara. Sesuai tema yang diusung dalam acara, dengan terpilihnya ketua baru ini semoga senat ushuluddin ke depannya lebih aktif, komunikatif, kompetitif dan memiliki kualitas karakter azhari ya

Pengaruh Sistematika Struktur Alqur’an di Tafsir Abi Suud al-Imadi (982 H) dari Awal Surah Al-Maidah hingga Akhir Surah Al-An’am

Oleh: DR. Muhammad Widus Sempo Sebagai Abstraksi untuk Bedah Disertasi yang akan dilaksanakan di Baruga KKS pada hari Senin, 22 April 2013 Pukul 15.00 CLT. "Pengaruh Sistematika Struktur Alqur’an di Tafsir Abi Suud al-Imadi (982 H) dari Awal Surah Al-Maidah hingga Akhir Surah Al-An’am" Disertasi ini mengupas sejauh mana  pengaruh Sistematika Struktur Alqur’anterhadap Syekh Abi Suud dalam menyuguhkan  penafsiran.

Bidik Karya Ibnu Rusyd [1]

Oleh : Khoirul Asyhar* Prolog Dialah Averroes, Abu Al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Ahmad bin Rusyd Al Qurthubi Al Andalusi (1126 -1198 M / 520 – 595 H), Sang Peneguk ilmu pengetahuan tanpa henti rasa dahaga. Yang dikenang dalam sejarah hidupnya sejak mampu berfikir logis hingga mangkatnya untuk berjumpa dengan Penggerak Nalarnya (Allah SWT), tidak pernah membiarkan malam berlalu tanpa diisi dengan berfikir dan membaca kecuali pada dua malam saja. Yaitu di saat Ayahnya meninggal dunia dan saat Malam pertama bersama Istrinya.[3] Ibnu Rusyd Al Hafid dilahirkan serta dibesarkan di lingkungan keluarga Fuqaha', dia merupakan terah para Pemuka Ahli Fikih madzhab Maliki. bahkan ayah dan kakeknya pernah menjabat sebagai Hakim Agung di Cordova-Andalusia[4]. Oleh karenanya, sangat wajar jika seorang Ibnu Rusyd kelak menjadi seorang Tokoh paling berpengaruh di masanya, hingga tiada pendapat yang diterima sebelum mendapat afirmasi Ibnu Rusyd

Imam Al-Ghazali; Sang Mufassir Yang Terlupakan

  Oleh : Fahim Khasani* Siapa yang tidak pernah mendengar imam Al-Ghazali, sosok yang ‘alim mausu’i itu. Tak kurang dari 200 karya dari berbagai macam disiplin ilmu telah ditulisnya. Kepakarannya dalam bidang Ushul fiqh tidak diragukan lagi. Melalui karyanya Al-Mustashfa fi ilm al-Ushul , Al-Ghazali berhasil mengharmonisasikan Mantiq Aristoteles ke dalam Ushul fiqh yang terejawentah dalam qiyas (silogisme). Padahal di sisi lain pada masanya banyak sarjana Islam klasik yang menentang peredaran Mantiq bahkan mengaharamkannya. Dunia Teologi pun tak luput dari pandangan Al-Ghazali. tak heran berbagai buku Teologi lahir dari tangan emasnya, semisal Al-Iqtishad fi al-I’tiqad , Al-Qisthas al-Mustaqim ,   Fadhaih al-Bathiniyyah dan lain sebagainya. Dari kesekian karya yang ia tulis nampaknya Ihya ulumuddin menjadi magnum opus karyanya yang lebih ke arah kajian Teosofi itu, atau lebih tepatnya Fikih Batin.

Kerangka Metodologi Mengkaji Hadits dan Ilmu Hadits

Oleh : Akhmad ikhwani, Lc. Ali ibnul Madini rahimahullah berkata, “Memahami hadits adalah setengah ilmu dan mengetahui kredibilitas para perawi adalah setengah ilmu”. A. Pendahuluan Obyek kajian dalam ilmu hadits sangat beragam. Ibnu Shalah (w. 643 H) dalam kitab Mukadimah nya membagi obyek kajian dalam ilmu hadits menjadi enam puluh lima cabang ilmu. Sedangkan Imam Suyuthi (w. 911 H) dalam Tadrîb ar-Râwi membaginya menjadi sembilan puluh tiga cabang. Bahkan sejumlah obyek kajian dalam ilmu hadits ini bisa berdiri sendiri sebagai sebuah ilmu dengan sub-sub kajian yang cukup luas. Dengan jumlah obyek kajian yang terbilang banyak ini sangat wajar jika warisan para ulama dalam kajian hadits membanjiri perpustakaan khazanah keilmuan Islam. Banyaknya obyek dalam ilmu hadits ini paling tidak mengindikasikan kedetailan dan rumitnya kajian dalam bidang ini. Di sisi lain, ini juga menunjukkan tingkat keseriusan yang luar biasa dari para muhadditsin dalam mengkaji ilmu i